Suara.com - Tagar Adili Jokowi menggema bersama hashtag Indonesia Gelap di X dalam beberapa hari terakhir. Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) buka suara menanggapi masifnya pembahasan mengenai #AdiliJokowi.
Perwakilan PSI membandingkan suara #AdiliJokowi dengan realita di lapangan. Menurutnya, mantan Presiden RI Jokowi saat ini tak diadili dan justru Sekjen PDIP yang ditangkap oleh KPK. Sebagai informasi, sejumlah netizen dan mahasiswa lantang menyuarakan tagar #AdiliJokowi bersama aksi #IndonesiaGelap.
Pantauan melalui Trends24.in, tagar #IndonesiaGelap sudah trending dalam lima hari terakhir dengan lebih dari 600 ribu cuitan. Ketua Biro Ideologi dan Kaderisasi DPW PSI Bali, Dedy Nur Palakka (@DedynurPalakka) mengawali pembelaan Jokowi dengan meminjam kalimat dari Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul.
"Kata Bambang Pacul 'Jangan lawan orang baik dan orang cantik, karena sudah pasti kamu kalah'. Awalnya terdengar seperti nasihat percintaan, tapi ternyata ini adalah jurus bertahan hidup di dunia politik Indonesia. Dan lihatlah, sejarah membuktikan! Mereka yang dulu berbaris rapi di belakang Jokowi, kini justru paling kencang teriak 'Adili Jokowi!' Tapi yang terjadi? Bukan Jokowi yang diadili, malah Hasto-lah yang tampil mengenakan jaket ikonik KPK berwarna oranye. Sungguh plot twist yang lebih mengejutkan daripada drama Korea," tulis akun @DedynurPalakka.
Politisi PSI ini mengungkap bahwa sekarang banyak akun palsu yang berkoar-koar di media sosial. Ia turut menyinggung sistem hukum KPK yang harus dihormati.
"Pertama, hukum tetap bekerja, meski sering diremehkan oleh mereka yang suka berkoar-koar di media sosial pake akun palsu. Kedua, jika ingin selamat di politik, jangan lupa bercermin sebelum berteriak! Karena Indonesia adalah Negara Hukum, bukan negara nenek lo (pinjam kata-kata Ahok). Artinya apa pun yang dilakukan KPK adalah bagian dari sistem hukum yang harus kita hormati," cuit @DedynurPalakka.
Influencer di X tersebut menilai bila pembuktian sebenarnya ada di pengadilan, bukan media sosial. Menurutnya, keramaian di media sosial tak akan berguna jika tak terbukti di mata hukum. Pernyataan tersebut sepertinya menanggapi tuduhan netizen atas gelar tokoh terkorup dari OCRRP.
"Pembuktian itu tempatnya di pengadilan, bukan di X, Twitter Space, TikTok, Facebook, Instagram Story, atau sesi curhat di podcast politik abal-abal. Dan pada akhirnya, kita semua sepakat bahwa Indonesia harus maju dengan pilihan rakyat, melalui mekanisme demokrasi yang konstitusional," ungkap Dedy Nur Palakka. Postingan tersebut viral setelah memperoleh puluhan retweet. Unggahan viral itu menuai beragam komentar dari netizen.
"Orang baik itu tidak pernah bohong. Mana 6 ribu Esemka dan ratusan investor untuk IKN," sindir @Ma**u**66.
Baca Juga: Koar-koar Minta Jokowi dan Keluarganya Diperiksa, KPK Tantang Balik Hasto: Silakan Lapor
"Poin nomor dua sebenarnya sentilan bagi PSI sendiri. Dulu teriak penculik tapi sekarang sudah tidak lagi. Cermin saja nggak punya," komentar @A**an_**pbgt.
"Betul itu nasihat yang paling bagus dari beliau. Kader PSI harus menjadikan pesan ini sebagai tongkat pembimbing di dunia politik," balas @Sun**k**ari1.
Berita Terkait
-
Aksi Indonesia Gelap di Jakarta Ricuh! Massa Serang Polisi Pakai Petasan hingga Bom Molotov
-
Bacakan Pancasila, Badru Selebgram Difabel Ikut Demo Indonesia Gelap di Patung Kuda
-
Analisis Said Didu Soal Indonesia Gelap: Prabowo Terkena Umpan, Jokowi Aman
-
Sampaikan Kebenaran di Depan Pemimpin Zalim, Ini Pandangan Islam Soal Demonstrasi
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Realme 15 5G Dipastikan Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya
-
Rincian Event PUBG Mobile x G-Dragon, Dari Skin hingga Senjata Baru
-
Redmi 15 Hadir ke Indonesia, HP Murah Xiaomi Punya Baterai 7.000 mAh
-
Oppo Find X9 Series Siap Debut: Usung Chip Anyar dan Sensor Samsung 200 MP
-
8 Prompt Gemini AI Foto ala Aktris Cantik Bollywood: Lengkap Kain Sari dan Efek Studio
-
Biodata dan Perjalanan Karier Windah Basudara: Dari Masa Sulit hingga Jadi Bintang Gaming Indonesia
-
5 Prompt Gemini AI Bikin Foto ala Cover Majalah yang Viral Bak Model Top
-
Bukan Gen Z, Generasi Milenial Indonesia Paling Sering Gunakan Pinjol
-
MediaTek Dimensity 9500 Meluncur: Jadi Chip Anyar pada Oppo Find X9 dan Vivo X300
-
Fitur Baru Grab Bintang Lima, Pesanan di GrabFood Selalu On Point