Suara.com - Anies Baswedan baru-baru ini menjadi salah satu pembicara di acara Ramadan Public Lecture yang diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Senin (3/3/2025). Dalam kesempatan tersebut, Anies Baswedan berbicara tentang pentingnya pendidikan dan demokrasi.
Namun, terdapat ucapan Anies Baswedan yang menarik perhatian publik, yaitu cara mematikan demokrasi di negara. Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tersebut, diperlukan tiga cara untuk mematikan demokrasi. Hal ini terlihat dalam cuplikan video yang dibagikan oleh akun X @rahmaniarbaftim.
"Kalau mau mematikan demokrasi ada tiga caranya. Satu, ganti aturan main. Yang kedua, singkirkan lawan dari pertandingan, jangan sampai ikut orang lain kan. Yang ketiga, kuasai wasit. Jadi kalau mau mematikan demokrasi (pakai) tiga cara itu, inget-inget ya. Diinget-inget bukan untuk dipraktekkan tapi diinget-inget untuk melihat tanda-tanda," ucap Anies Baswedan.
Pertanyaan tersebut pun menuai beragam tanggapan dari publik. Tak sedikit warganet yang menilai jika ketiga cara tersebut sudah terjadi di Indonesia. Mayoritas publik menilai jika demokrasi di Indonesia telah dirusak sejak Jokowi menjadi Presiden RI.
Tak hanya itu, publik juga menyindir keputusan MK yang mengubah syarat umur untuk Calon Wakil Presiden dengan pencalonan Gibran Rakabuming.
"Mau berkuasa di Wakanda: kuasai KPU, Bawaslu, dan MK," cuit akun @dmie*********
"Baru disampaikan tiga cara, di Wakanda sudah diberlakukan 10 cara. Wakanda dilawan..." komentar @coco******
"Kuasai aparat penegak hukum. Itu salah satu kekuatan malin bisa bertahan untuk berkuasa," tambah @rahim******
"Udah kejadian semua kayaknya di Indonesia, demokrasi udah mati sejak rezim Jokowi naik ditambah anaknya jadi Wapres," sambung @masu******
Baca Juga: Segera Jadi WNI, Media Italia: Emil Audero Bakal Bersinar Lagi
"Penyampaian Pak Anies benar adanya. Ditambah oposisi berusaha dibungkam," timpal @ditas******
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Xiaomi 15T dan 15T Pro Dipastikan Masuk Indonesia 30 September 2025
-
Infinix GT 30 Resmi ke Indonesia, HP Gaming Murah Harga Rp 3 Jutaan
-
Xiaomi 15T Resmi Meluncur: Usung Dimensity 8400 Ultra dan Layar AMOLED 1.5K
-
57 Kode Redeem FF Terbaru 24 September: Raih Bundle Trouble dan Skin SG2
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terupdate 24 September: Dijamin Icon 108+ dan Player 111
-
Samsung Galaxy Tab S10 Lite Masuk Indonesia, Tablet Murah Cocok untuk Pelajar
-
Inspirasi 5 Prompt AI Foto Prewedding: Mirip Editan Fotografer Profesional
-
XLSMART Gabungkan Pusat Kendali: Jaringan Lebih Stabil, Pelanggan Lebih Untung?
-
10 Prompt Chat GPT Foto Berdua dengan Pasangan, dari Photobox hingga ala Studio
-
Politisi PSI Bela Jokowi Soal Tuduhan Absen di Sidang Umum PBB, Singgung Masa Pandemi