Suara.com - Publik belakangan ini tengah dihebohkan dengan agenda DPR RI dan pemerintah yang akan merevisi Undang-Undang (UU) Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Hal tersebut menjadi semakin disorot setelah rapat dilaksanakan di hotel mewah Fairmont. Pasalnya, isu ini muncul di tengah pemerintah sedang melakukan pemangkasan anggaran untuk efisiensi.
Mayoritas warganet menilai bahwa publik harus menolak revisi UU TNI karena akan melegimitasi praktik dwifungsi ABRI.
Di tengah polemik tersebut, publik kini menemukan anggaran TNI dalam portal Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Bigbox.
Anggaran tersebut menuai atensi warganet karena digunakan untuk membeli celana dalam dengan nilai Rp 172 juta.
Hal ini dibeberkan melalui menfess pada akun X @BaseBDG pada 17 Maret 2025.
"Euy sempak apa yang harganya 170 jutaan. Gelo beli make duit rakyat pula. TolakRUUTNI," bunyi menfess tersebut.
Saat ditelusuri melalui situs resmi LKPP Bigbox, tercatut nama Kodiklat TNI MB TNI dalam kolom Nama Satker dengan kode 11340722 dan kode RUP 54311304.
Keterangan "Nama Paket" tertulis "Celana Dalam Pria" dengan "Total Pelaksanaan" Rp 172.081.000.
Baca Juga: Koar-koar Kritik Aksi Tolak RUU TNI, Deddy Corbuzier Ternyata Belum Lapor LHKPN
Tak hanya itu, kolom di bagian atas yang merinci Nama Satker Makodam III SLW TNI AD dengan kode 11626564 dan kode RUP 56594515 juga memiliki pengeluaran anggaran untuk celana dalam.
Keterangan "Nama Paket" yang tertulis adalah "Celana Dalam GT Man" dengan Total Pelaksanaan Rp 297.000.
Warganet menyoroti anggaran tersebut karena dinilai masih menggunakan uang rakyat, namun untuk pembelian barang-barang yang tidak jelas dan bersifat pribadi.
Di sisi lain, sejumlah lembaga seperti Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) juga menentang revisi UU TNI karena berkebalikan dengan agenda reformasi TNI yang seharusnya mendukung TNI sebagai alat pertahanan negara.
Jika UU TNI direvisi, maka DPR RI dan pemerintah akan menarik kembali TNI ke dalam peran sosial politik. Sejumlah warganet bahkan secara terang-terangan menyebut khawatir dan takut jika masa Orde Baru akan bangkit kembali.
Media sosial seperti X pun diramaikan dengan penolakan publik. Bahkan hingga hari ini, Selasa (18/3/2025), tagar #TolakRUUTNI masih menduduki Trending Topik X Indonesia dengan jumlah cuitan lebih dari 102.000 tweet.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
Trailer Game Rainbow Six Mobile Beredar, Tanggal Peluncuran Global Terungkap
-
Xiaomi Bocorkan HyperOS 4 dalam Laporan Bug Resmi, Rilis Lebih Cepat?
-
5 Rekomendasi Smartwatch GPS Murah, Mulai Rp179 Ribuan
-
4 HP Android Kamera Boba 3 Mirip iPhone 15 Pro yang Turun Harga di Akhir 2025
-
CEO Baru Mozilla Fokuskan Firefox pada AI yang Transparan dan Terpercaya
-
Atlet Esports Thailand Didepak dari SEA Games Usai Skandal Kecurangan
-
Nenek 92 Tahun Menjuarai Turnamen Tekken 8 di Liga Esports Lansia Jepang
-
5 HP OPPO Diskon Sampai 30 Persen di Erafone, Serbu Sebelum 31 Desember 2025
-
65 Kode Redeem FF Terbaru 18 Desember: Ada Diamond, Banner Dreamspace, dan Bundle Gratis
-
IM3XPLORE Resmi Meluncur, Solusi Internet Liburan Andalan Berbasis AIvolusi 5G