Ekosistem aplikasi terus berkembang, tetapi Huawei masih menghadapi tantangan
Pada acara tersebut, Direktur Eksekutif Huawei Richard Yu menguraikan bahwa kemajuan HarmonyOS dan ekosistem aplikasinya.
Menurut Yu, operasi system (OS) tersebut kini memiliki lebih dari 30.000 aplikasi dan meta-layanan dalam ekosistemnya, dan lebih dari 1.200 produk perangkat lunak telah dikembangkan menggunakan varian sumber terbukanya, OpenHarmony.
Namun, jumlah tersebut masih jauh dari target Huawei sendiri pada tahun 2025 yaitu 100.000 aplikasi.
Jumlah tersebut juga tidak seberapa jika dibandingkan dengan ekosistem matang yang menjadi pesaingnya.
Apple, misalnya, memiliki lebih dari 34 juta pengembang di seluruh dunia.
Baru-baru ini, perusahaan pimpinan Tim Cook itu melaporkan bahwa App Store-nya memfasilitasi penagihan dan penjualan senilai 1,3 triliun Dolar AS pada tahun 2024.
Jadi untuk membantu dan menarik minat pengembang, Huawei juga memperkenalkan DevEco CodeGenie, alat pengodean berbantuan AI yang mendukung fungsi pembuatan kode, debugging, dan Tanya Jawab.
Alat ini dibangun di atas basis pengetahuan khusus domain HarmonyOS dan menjanjikan untuk mempercepat pengembangan.
Baca Juga: Huawei Nova 13 Pro Rilis di Indonesia, Tawarkan Dual Selfie dan Desain Stylish
Huawei mengklaim dapat mengatasi hingga 70 persen kesalahan sintaksis dan menghasilkan kelanjutan kode fungsional 40 persen dari waktu.
HamonyOS for PC
Belum lama ini Huawei secara resmi meluncurkan HarmonyOS untuk PC.
Sistem operasi ini akan menjadi pemain baru di luar OS PC atau laptop lain seperti Windows dan macOS.
Dengan hadirnya HarmonyOS for PC, Huawei sudah resmi menggunakan sistem operasi buatannya sendiri di semua perangkat, mulai dari ponsel, tablet, smartwatch atau jam tangan pintar, smart monitor, dan kini terbaru komputer.
Seperti halnya dengan versi smartphone, HarmonyOS untuk PC dirancang benar-benar dari awal.
Berita Terkait
-
Ikuti Jejak Huawei, Xiaomi HyperOS Bakal Lepas dari Google?
-
Huawei Mate XT Rilis ke Indonesia, HP Lipat Tiga Pertama di Dunia Harga Rp 53 Juta
-
Efek Baru Tarif Trump, Nvidia Terancam Tekor Gegara Chip Baru Huawei
-
15 HP Xiaomi Ini Siap Terima HyperOS 2.2 di Pertengahan Mei 2025, Ada Perangkatmu?
-
Huawei FreeArc Resmi Masuk Indonesia, TWS Open Ear Harga Sejutaan
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Update 20 Kode Redeem FC Mobile 11 November 2025, Klaim Gems dan Pemain 111-113 Gratis
-
PUBG Mobile Terancam Diblokir Prabowo, Komdigi Minta Game Online Patuh Aturan
-
Infinix XBOOK B14 Meluncur ke Indonesia, Laptop Tangguh dengan Sertifikasi Militer
-
Rincian Fitur Baru One UI 8 Samsung Galaxy A56, Ada AI Image Generator Nano Banana
-
Misteri Abad ke-20 Terpecahkan: Lubang Aneh di Peru Diduga sebagai Pasar Kuno
-
23 Kode Redeem FC Mobile 11 November 2025 Lengkap dengan Panduan Farm Gems dan Pemain OVR 113
-
31 Kode Redeem FF 11 November 2025, Skin Halloween Masih Tersedia Hingga Hadiah Baru
-
Layar Ponsel Tiba-Tiba Hitam Tapi Masih Menyala? Ini 10 Cara Memperbaikinya Sendiri
-
Penelitian Baru Ungkap Rahasia di Balik Leher dan Kaki Panjang Jerapah
-
Panduan Cara Pesan Makanan Lewat ShopeeFood, Lengkap Cara Membatalkannya