Organisasi yang melaporkan tingkat kematangan lebih tinggi (Level 0-4) mengalami lebih sedikit serangan atau mampu menangani taktik dengan tingkat kecanggihan rendah, seperti phishing.
Perlu dicatat bahwa beberapa taktik seperti advanced persistent threats (APT) dan malware OT sulit dideteksi, dan organisasi dengan tingkat kematangan rendah mungkin belum memiliki solusi keamanan yang memadai untuk mengidentifikasi keberadaan ancaman tersebut.
Secara keseluruhan, meskipun hampir setengah organisasi mengalami dampak, dampak intrusi terhadap organisasi terus menurun, dengan penurunan signifikan pada gangguan operasional yang berdampak pada pendapatan, dari 52 persen menjadi 42 persen.
Selain tingkat kematangan yang memengaruhi dampak intrusi, penerapan praktik terbaik seperti kebersihan siber dasar, pelatihan, dan peningkatan kesadaran juga terbukti memberikan dampak nyata, termasuk penurunan signifikan pada insiden business email compromise.
Praktik terbaik lainnya mencakup integrasi intelijen ancaman, yang melonjak (49 persen) sejak 2024. Selain itu, laporan ini mencatat penurunan signifikan jumlah vendor perangkat OT, yang menjadi indikator kematangan dan efisiensi operasional.
Semakin banyak organisasi, sebesar 78 persen, kini hanya menggunakan satu hingga empat vendor OT, yang menunjukkan bahwa banyak di antaranya melakukan konsolidasi vendor sebagai bagian dari praktik terbaik.
Konsolidasi vendor keamanan siber juga menjadi tanda kematangan dan sejalan dengan pengalaman pelanggan Fortinet melalui Fortinet OT Security Platform.
Jaringan dan keamanan terpadu di lokasi OT jarak jauh meningkatkan visibilitas dan mengurangi risiko siber, sehingga menghasilkan penurunan sebesar 93 persen insiden siber dibandingkan dengan jaringan flat.
Solusi Fortinet yang sederhana juga menghasilkan peningkatan kinerja hingga 7 kali lipat melalui pengurangan proses triase dan pengaturan.
Laporan Global 2025 State of Operational Technology and Cybersecurity dari Fortinet memberikan wawasan praktis bagi organisasi untuk memperkuat postur keamanan mereka.
Organisasi dapat mengatasi tantangan keamanan OT dengan menerapkan praktik terbaik berikut:
Baca Juga: Ancaman Siber Peniru ChatGPT Melonjak 115 Persen di Awal 2025, UMKM Makin Jadi Sasaran
- Membangun visibilitas dan kontrol kompensasi untuk aset OT
- Mengurangi intrusi memerlukan lingkungan OT yang diperkuat dengan kontrol kebijakan jaringan yang ketat di setiap titik akses.
- Mengintegrasikan OT ke dalam operasi keamanan (SecOps: Security Operasionals) dan perencanaan respons insiden
- Untuk menghadapi ancaman OT yang terus berkembang cepat dan permukaan serangan yang semakin luas, banyak organisasi telah menyusun beragam solusi keamanan dari berbagai penyedia.
Mengadopsi intelijen ancaman dan layanan keamanan khusus OT
Laporan Fortinet 2025 State of Operational Technology and Cybersecurity didasarkan pada data dari survei global yang melibatkan lebih dari 550 profesional OT, yang dilakukan oleh perusahaan riset independen pihak ketiga.
Responden survei berasal dari berbagai lokasi di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Responden mewakili berbagai industri dengan tingkat penggunaan OT yang tinggi.
Berita Terkait
-
DeepSeek Aman Dipakai di Indonesia? Ini Penjelasan Pakar Siber
-
Survei: 80 Persen Eksekutif Hadapi Tekanan Antara Menekan Biaya dan Meningkatkan Keamanan Siber
-
Apakah VPN Benar-benar Melindungi Anda dari Ancaman Siber?
-
Pakar Jabarkan 5 Evolusi AI dalam Serangan Phishing
-
Prediksi Ancaman Siber 2025: Ancaman Siber Berbasis AI yang Lebih Besar dan Berani
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
LG Hadirkan Solusi Display dan HVAC Berbasis AI dan Hemat Energi, Demi Genjot Sektor B2B
-
7 HP dengan Kamera Leica Terbaik 2025, Hasil Foto Premium Bak Profesional
-
5 Rekomendasi HP Murah Spek Dewa untuk Lansia: RAM Lega, Layar Besar
-
5 Rekomendasi HP untuk Content Creator 2025: Kamera Tajam, Performa Ngebut
-
TikTok Perkuat Keamanan Platform Sepanjang 2025, Fokus Lindungi Remaja
-
50 Kode Redeem FF Terbaru 16 Desember 2025, Klaim Skin Langka dan Bundle Winterlands Gratis
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 16 Desember 2025, Ada Paket Record Breaker dan 1.000 Gems
-
Hasil Timnas MLBB di SEA Games 2025: Men dan Women Kalah dari Filipina, Raih Perunggu
-
Fischmas 2025: Cara Membuka Hatch dan Akses ke Cryoshock Cellar
-
Laptop Gaming Lenovo Legion Y9000P Edisi Diablo IV Rilis, Usung RTX 5080