Suara.com - Selama lebih dari dua dekade, Google seolah menjadi penguasa tunggal di dunia pencarian internet. Namun, era kejayaan tersebut kini menghadapi ancaman serius.
Berdasaran dirangkum dari berbagai sumber, OpenAI, laboratorium riset kecerdasan buatan (AI) pimpinan Sam Altman yang melahirkan ChatGPT, dilaporkan tengah bersiap meluncurkan produk mesin pencari canggih yang berpotensi mengubah cara kita menjelajahi dunia maya.
Kabar ini sontak membuat lanskap teknologi bergejolak. Dengan kesuksesan fenomenal ChatGPT yang telah menjaring ratusan juta pengguna, kehadiran mesin pencari dari OpenAI bukan lagi sekadar rumor, melainkan sebuah ancaman nyata bagi singgasana Google.
Sejumlah laporan, termasuk dari Bloomberg dan The Information, mengonfirmasi bahwa OpenAI sedang mengembangkan fitur pencarian yang akan terintegrasi langsung ke dalam ChatGPT, bahkan ada yang menyebutnya sebagai produk terpisah bernama SearchGPT.
Langkah ini dipandang sebagai upaya langsung untuk mendobrak dominasi Google dan raksasa iklan digitalnya.
Bukan Sekadar Daftar Link, Tapi Jawaban Kontekstual
Lalu, apa yang membuat mesin pencari OpenAI ini begitu berbahaya bagi Google? Perbedaan mendasarnya terletak pada pendekatan.
Alih-alih hanya menyajikan daftar panjang berisi tautan biru seperti yang biasa kita lihat di Google, mesin pencari AI ini dirancang untuk memberikan jawaban langsung, ringkas, dan kontekstual.
Bayangkan Anda bertanya tentang "rekomendasi tempat liburan di Bali untuk keluarga". Mesin pencari AI tidak akan sekadar memberi Anda link ke blog perjalanan, tetapi langsung menyajikan ringkasan destinasi, lengkap dengan deskripsi singkat, gambar relevan, dan tautan ke sumber aslinya untuk informasi lebih lanjut.
Baca Juga: Jusuf Kalla: Karena AI, Murid Lebih Pintar dari Guru
Pengalaman pencarian menjadi lebih interaktif dan menyerupai percakapan dengan asisten cerdas.
Sam Altman sendiri memiliki visi yang lebih besar dari sekadar membuat "Google baru". Menurutnya, model bisnis berbasis iklan seperti yang dijalankan Google membuat pengguna menjadi produk.
Ia membayangkan sebuah masa depan di mana pencarian informasi tidak lagi dipengaruhi oleh pengiklan.
Google Tak Tinggal Diam
Tentu saja, Google tidak akan menyerah begitu saja. Raksasa teknologi ini telah mengintegrasikan kemampuan AI-nya sendiri, seperti Gemini, ke dalam produk pencariannya lewat fitur "AI Overviews".
Fitur ini juga menyajikan rangkuman jawaban di bagian atas halaman hasil pencarian. Pertarungan sesungguhnya adalah tentang siapa yang dapat memberikan pengalaman pencarian yang paling akurat, relevan, dan memuaskan bagi pengguna.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
5 Rekomendasi HP Android Rp 2 Jutaan yang Cocok untuk Gaming
-
4 Rekomendasi HP Android Mulai Rp 2 Jutaan Cocok untuk Live TikTok dan Anti-Lag
-
17 Kode Redeem FC Mobile Edisi 6 Desember 2025 dan Cara Klaimnya Biar Akun "GG"
-
25 Kode Redeem FF 6 Desember 2025, Berhadiah Arrival Animation Top Criminal
-
Huawei FreeBuds 7i Bawa 'Home Theater Mini' di Telinga dengan Audio 3D Imersif dan IP54
-
Maksimalkan 'Me Time' dengan Performa Buas, Lenovo Legion Tab Gen 3 Resmi Meluncur di Indonesia
-
Toshiba Pamerkan Kecanggihan Teknologi Jepang dalam Balutan Estetika Japandi
-
Indosat - Qualcomm Resmi Hadirkan Otomatisasi Jaringan Berbasis AI, Janjikan Era Baru Telekomunikasi
-
Cara Berlangganan Starlink Milik Elon Musk, Tak Perlu Pakai Pulsa!
-
5 Tablet RAM 16 GB untuk Produktivitas Kerja dan Multitasking, Solusi Pengganti Laptop