Suara.com - Di tengah teriknya pesisir Madura, sebuah revolusi senyap sedang berlangsung. Para petani garam yang selama puluhan tahun menggantungkan nasib pada cuaca yang tak menentu.
Kini mulai melihat secercah harapan dari sebuah inovasi teknologi.
Ini bukan lagi sekadar mimpi, melainkan solusi nyata yang lahir dari sinergi dunia akademik dan kebutuhan masyarakat, membuktikan bahwa kampus bisa menjadi motor penggerak peradaban.
Melalui program "Kampus Berdampak" dari Kemendiktisaintek, paradigma menara gading perlahan diruntuhkan. Kampus kini dituntut untuk turun gunung, menciptakan teknologi aplikatif yang menjawab persoalan bangsa.
"Harapan besarnya adalah kita ingin merevitalisasi bagaimana kampus-kampus ini membagi peran strategis yang dapat memberikan kontribusi pada kepentingan atau persoalan yang dihadapi oleh bangsa ini," ujar Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof Fauzan, dalam acara Bincang Kita di TV Nasional, Jumat (18/7/2025).
Salah satu contoh paling gemilang dari visi ini adalah proyek "Harvesting Hope," sebuah terobosan teknologi bagi petani garam yang dikembangkan di Madura.
Bedah Teknologi Poligenerasi: Satu Proses, Empat Hasil
Di jantung inovasi ini terdapat sebuah sistem cerdas yang disebut "poligenerasi". Dipimpin oleh Assoc. Prof. Wahyudi Agustiono, seorang pakar dari Universitas Trunojoyo Madura, teknologi ini adalah game-changer sejati.
Lupakan metode tradisional yang hanya menghasilkan satu produk. Poligenerasi adalah tentang efisiensi maksimal.
Baca Juga: Sri Mulyani Mulai Sasar Makanan Ringan Bernatrium, Siap-siap Kena Cukai!
Bagaimana cara kerjanya? Mari kita bedah komponen teknologinya:
- Sumber Energi Mandiri
Sistem ini ditenagai oleh panel surya, menangkap energi matahari yang melimpah di pesisir.
Energi panas yang dihasilkan kemudian diubah menjadi listrik melalui teknologi Rankine Cycle, sebuah sistem termodinamika yang efisien.
- Proses Produksi Terintegrasi
Air laut sebagai bahan baku utama diproses melalui beberapa tahapan secara simultan dalam satu lahan terpadu:
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Vivo X300 Vs. Xiaomi 17: HP Fragship Adu Cepat, Adu Kamera dan Baterai!
-
One UI 8.5 Ditunda Gara-Gara Galaxy S26 Plus? Ini Penjelasan Lengkapnya!
-
Top 10 Game Terpopuler di Indonesia 2025 yang Seru Dimainkan, Bukan Cuma Roblox
-
Bocoran Xiaomi 17 Ultra, HP Premium dengan Kamera 200MP!
-
Qualcomm Resmi Rilis Snapdragon 6s Gen 4, Dukung Fitur Gaming hingga Kamera 200MP
-
Setelah Samsung, Giliran Oppo Gandeng Google buat Teknologi AI
-
Riset Indosat: Jika Indonesia Serius Adopsi AI, PDB Bisa Tembus Rp 2.326 Triliun di 2030
-
41 Kode Redeem FF Terupdate 27 Oktober 2025, Ada Skin Evo Gun Populer Bisa Didapatkan Gratis
-
Daftar Lengkap 17 Kode Redeem FC Mobile 27 Oktober 2025, Dapatkan 500 Token FootyVerse
-
Film Horor Ternyata Bisa Jadi Terapi untuk Mengatasi Kecemasan