- Eks Mendikbudristek Nadiem Makarim menjadi tersangka dalam kasus pengadaan laptop Chromebook.
- Pemilihan Chromebook didasarkan pada efisiensi biaya dalam pengelolaan perangkat skala besar.
- Laptop Chromebook sendiri punya perbedaan besar dengan laptop Windows.
Suara.com - Sorotan publik terus tertuju pada Nadiem Makarim atas kasus dugaan korupsi dalam pengadaan laptop di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Kuasa hukum Nadiem Makarim, Hotman Paris Hutapea, memaparkan alasan mengapa kliennya lebih memilih Chromebook ketimbang laptop Windows untuk proyek tersebut.
Argumen utamanya adalah efisiensi biaya dalam pengelolaan perangkat skala besar. Sebab harga Chrome Device Management (CDM) yang mengelola perangkat Chromebook, lebih murah daripada Windows.
Hal tersebut disampaikan olehnya dalam konferensi pers terkait penetapan Nadiem Makarim sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dalam pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek tahun 2019-2022 oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).
"(Device Management) Windows jauh lebih mahal. Kalau Windows harganya 200 (dollar AS) sampai 230 dollar AS (sekitar Rp 3,8 juta). Itu pun per tiga tahun. Sedangkan Google sekali seumur hidup hanya 30 dollar AS (sekitar Rp 500.000)," beber Hotman, Senin (8/9/2025), dikutip dari Antara News.
Kasus ini secara tidak langsung membawa diskusi teknis ke ranah publik: memangnya, apa perbedaan fundamental antara kedua perangkat ini?
Mari kita bedah tuntas 7 perbedaan laptop Chromebook dengan laptop Windows.
1. Sistem Operasi
Perbedaan paling mendasar terletak pada sistem operasinya (OS). Laptop Windows menggunakan sistem operasi Windows (seperti Windows 11), OS paling populer di dunia.
Baca Juga: Sebut Nadiem Makarim 'Miskin' Pendidikan, Anhar Gonggong: Orang Kaya Akhirnya jadi Garong!
OS ini dirancang untuk menjadi platform serba bisa yang dapat menjalankan jutaan perangkat lunak (software) dari berbagai developer, mulai dari game kelas berat hingga aplikasi desain profesional.
Sedangkan Chromebook berjalan di atas Chrome OS buatan Google. Gampangnya, Chrome OS adalah versi "diperbesar" dari browser Google Chrome. Sistem ini sangat ringan, sederhana, dan dirancang untuk aktivitas yang berpusat pada internet (cloud-centric).
2. Penyimpanan data
Secara tradisional, laptop Windows mengutamakan penyimpanan lokal (internal) pada Hard Drive (HDD) atau Solid-State Drive (SSD) yang berkapasitas besar, mulai dari 256GB hingga beberapa Terabyte.
Sementara Chromebook menganut filosofi "cloud-first". Penyimpanan internalnya biasanya sangat kecil (misalnya 32GB atau 64GB), karena Google mendorong pengguna untuk menyimpan semua file di Google Drive. Setiap pembelian Chromebook biasanya disertai bonus penyimpanan cloud yang besar.
3. Harga
Laptop Windows menawarkan rentang harga yang sangat luas. Mulai dari laptop entry-level seharga 4-5 jutaan hingga laptop gaming atau workstation profesional yang harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Chromebook sendiri umumnya mendominasi segmen harga terjangkau. Karena Chrome OS sangat ringan dan tidak butuh spesifikasi hardware tinggi, produsen bisa menekan biaya produksi. Chromebook adalah pilihan populer di rentang harga 2-6 jutaan.
4. Performa dan Spesifikasi
Agar berjalan lancar, terutama untuk multitasking dan software berat, Windows membutuhkan spesifikasi yang lebih tinggi, prosesor yang lebih kencang, RAM yang lebih besar (standar kini 8GB ke atas), dan kartu grafis yang mumpuni.
Sedangkan Chromebook bisa berjalan sangat cepat dan responsif bahkan dengan spesifikasi sederhana (misalnya RAM 4GB dan prosesor Celeron). Booting atau menyalakannya hanya butuh beberapa detik karena OS-nya yang ringan.
5. Penggunaan Offline
Laptop Windows dirancang untuk berfungsi penuh secara offline. Semua software yang sudah terinstal dan file yang tersimpan di hard drive bisa kamu akses dan gunakan kapan saja tanpa perlu internet.
Sementara fungsionalitas terbaik Chromebook muncul saat terhubung ke internet. Namun, kemampuannya secara offline terus membaik.
Kamu bisa menulis di Google Docs, menonton film yang sudah diunduh di Netflix, atau menggunakan aplikasi Android tertentu tanpa koneksi.
6. Keamanan digital
Ini adalah poin kunci dalam argumen pembelaan Nadiem. Keamanan dan kemudahan manajemen menjadi nilai jual utama Chromebook.
Dianggap sebagai salah satu OS paling aman berkat sistem "sandbox" dan pembaruan otomatis. Dari sisi manajemen, platform seperti Chrome Device Management (CDM) memudahkan admin IT untuk mengelola ratusan atau ribuan perangkat dari satu dasbor dengan biaya lisensi yang lebih rendah.
Sedangkan sebagai OS paling populer, Windows adalah target utama virus. Pengguna perlu menginstal antivirus dan proaktif dalam pembaruan keamanan.
Pengelolaannya dalam skala besar (seperti di perusahaan atau sekolah) memerlukan lisensi dan sistem yang lebih kompleks.
7. Ekosistem Aplikasi
Windows bisa menginstal software dari mana saja dengan file .exe atau mengunduh dari Microsoft Store.
Ini memberimu akses ke aplikasi desktop yang kuat seperti Adobe Photoshop versi penuh, Microsoft Office suite lengkap, software video editing profesional, dan ribuan game PC.
Sedangkan Chromebook mengandalkan aplikasi dari Google Play Store (seperti di ponsel Android) dan Progressive Web Apps (PWA).
Untuk pekerjaan kantoran, kamu akan sangat bergantung pada Google Workspace (Docs, Sheets, Slides). Meskipun banyak aplikasi Android bisa berjalan, fungsionalitasnya mungkin tidak sekuat versi desktop di Windows.
Itulah ulasan mengenai perbedaan laptop Chromebook dengan laptop Windows.
Chromebook adalah pilihan tepat jika prioritasnya adalah kesederhanaan, kecepatan, keamanan, harga terjangkau, dan ekosistem yang terintegrasi dengan layanan Google.
Sedangkan laptop Windows akan lebih berguna jika yang dibutuhkan adalah fleksibilitas tanpa batas, kekuatan untuk menjalankan software berat, dan kompatibilitas aplikasi yang luas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Baterai iPhone 17 Ternyata Masih Kalah dari HP Murah Samsung
-
4 Rekomendasi HP Infinix Murah untuk Pelajar yang Hobi Fotografi
-
Apple Watch SE 3 Resmi: Debut Jam Tangan 'Murah' Setelah 3 Tahun Absen
-
3 HP Huawei Terbaik Punya Performa Andal dengan Kamera Jernih
-
Dari Meja Kerja ke Medan Tempur: Cara Bikin Miniatur AI Edisi Perang yang Epik
-
Apple Watch Ultra 3: Jam Tangan Seharga iPhone dengan Konektivitas Satelit dan 5G
-
Hasil Miniatur AI Jelek? Jangan Salahkan AI-nya! Kunci Utamanya Ada di Foto Pilihanmu
-
iPhone 17 Dipastikan Masuk Indonesia Bulan Depan
-
Huawei Pura 80 Ultra Harga Berapa? Kameranya Bikin iPhone Insecure
-
Siap Debut di Indonesia, Huawei Pura 80 Diklaim Jadi HP dengan Kamera Terbaik Versi DXOMARK