Suara.com - Nama Nono Anwar Makarim belakangan kembali diperbincangkan publik, seiring kasus hukum yang menjerat putranya, Nadiem Makarim. Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) itu ditetapkan sebagai tersangka korupsi pengadaan laptop Chromebook.
Di balik sorotan terhadap Nadiem, sosok sang ayah sesungguhnya memiliki perjalanan panjang yang layak diulas. Nono bukan sekadar ayah Nadiem, tetapi juga memiliki peranan penting dalam sejarah politik Indonesia.
Hubungan ayah dan anak ini juga menarik perhatian publik karena keduanya menempuh jalur karier berbeda.
Jika Nadiem dikenal sebagai figur muda yang berkiprah di bidang teknologi dan kewirausahaan, diketahui sang ayah Nono tumbuh besar dalam dunia aktivisme, hukum, dan politik.
Kesamaan keduanya terletak pada keberanian mengambil peran penting dalam panggung nasional.
Namun dengan kasus hukum yang tengah menjerat Nadiem, situasi ini jadi memperlihatkan paradoks akan reputasi sang ayah yang dikenal menjunjung tinggi integritas dan kasus hukum.
Mari kita kenali latar belakang Nono Anwar Makarim, ayah Nadiem Makarim.
Latar Belakang dan Pendidikan
Nono Anwar Makarim lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, pada 25 September 1939. Ia merupakan anak sulung dari empat bersaudara, tumbuh dalam keluarga yang menghargai kebebasan berbicara.
Baca Juga: Kemal Palevi Ingatkan Publik: Jangan Terkecoh Korupsi Nadiem, Kawal Terus Tuntutan 17+8!
Ayahnya, Drs. Anwar Makarim, adalah seorang notaris ternama pada masanya, sementara ibunya berasal dari keluarga keturunan Arab. Dari jalur ayah, Nono memiliki darah Minangkabau, Sumatera Barat.
Meski sejak kecil lebih bercita-cita menjadi penulis dan peneliti, pilihan kariernya akhirnya jatuh pada dunia hukum karena dorongan sang ayah. Nono menempuh pendidikan hukum di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) dan meraih gelar sarjana pada tahun 1973.
Setelah itu, Nono berangkat ke Amerika Serikat, menjadi peneliti muda di Harvard Centre for International Affairs selama setahun.
Kesempatan tersebut membuka jalan baginya melanjutkan studi ke Harvard Law School, tempat ia meraih gelar Master of Laws (LL.M) sekaligus doktor dalam bidang Judicial Science. Disertasinya berjudul Companies and Business in Indonesia telah menjadi salah satu karya akademis penting tentang dunia usaha di tanah air.
Aktivis 1966 dan Karier Politik
Sejak masa kuliah, Nono dikenal aktif dalam gerakan mahasiswa. Ia terlibat dalam Ikatan Mahasiswa Djakarta (IMADA) dan menjadi salah satu tokoh pergerakan 1966 yang menentang rezim Orde Lama pimpinan Presiden Soekarno.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Sosok Felicia Elizabeth yang Laporkan Owner Bake n Grind ke Polisi
-
Suami Clara Shinta Kerja Apa? Geger Pisah Rumah padahal Baru 2 Bulan Menikah
-
Wangi Parfum Good Vibes Seperti Apa? Ini 3 Rekomendasi yang Bikin Pede Dipakai Sehari-hari
-
Apa Itu Repacking? Diduga Modus Owner Bake n Grind Kelabui Pembeli dengan Klaim Gluten Free Palsu
-
5 Rekomendasi Parfum Pria untuk Tampil Maskulin dan Disukai Wanita
-
7 Rekomendasi Sunscreen untuk Kulit Bruntusan di Usia 40 Tahunan, Harga Mulai 30 Ribuan
-
Cancel Culture Dimulai? 4 Brand Ini Memutus Kontrak Jule Imbas Isu Selingkuhi Na Daehoon
-
Dari Mana Sumber Penghasilan Na Daehoon? Hidupi 3 Anak usai Isu Diselingkuhi Jule
-
Adu Kekayaan Purbaya vs Dedi Mulyadi, Ribut APBD Jabar Rp4,1 Triliun Ngendap di Bank
-
5 Rekomendasi Parfum Segar yang Tahan Lama Hingga 48 Jam, Cocok Buat Wanita Kantoran