Tekno / Sains
Jum'at, 12 September 2025 | 14:31 WIB
Roket SpaceX Falcon 9 lepas landas dari Cape Canaveral, Florida (SpaceX)

Suara.com - Satelit Nusantara Lima (SNL) berhasil diluncurkan pada Kamis (11/9/2025) pukul 21.56 waktu Orlando, atau Jumat (12/9/2025) pukul 08.56 WIB. Satelit milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) ini diluncurkan dari Launch Space Complex 40 di Cape Canaveral, Florida, AS menggunakan Roket Falcon 9 milik SpaceX.

Peluncuran ini akhirnya terlaksana setelah sempat tertunda selama tiga hari. Sehari sebelumnya, SpaceX memutuskan untuk menunda peluncuran Satelit Nusantara Lima. 

Faktor seperti cuaca buruk serta adanya masalah teknis pada pada roket Falcon membuat satelit nasional ini batal mengudara.

Satelit ini bangun oleh Boeing dengan platform 702MP dan mengusung teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS), yang mampu menyediakan kapasitas bandwidth lebih dari 160 Gbps, menjadi yang terbesar di Asia.

Satelit ini dirancang untuk beroperasi di orbit geosinkron pada posisi sekitar 113° bujur timur.

Roket Falcon 9 dengan kode 1078 yang digunakan dalam peluncuran Nusantara Lima ini merupakan salah satu armada roket yang paling sering digunakan SpaceX.

Jika ditotal dengan peluncuran SNL, roket tersebut telah menjalani peluncuran dan pendaratan sebanyak dua puluh tiga kali.

Roket Falcon 9 terdiri dari tiga bagian utama, yaitu tahap pertama, tahap kedua, dan fairing. Sekitar dua menit setelah peluncuran, tahap pertama terpisah dan penerbangan dilanjutkan oleh tahap kedua.

Sementara itu, tahap pertama kembali ke bumi dalam waktu sekitar delapan menit untuk dapat digunakan kembali pada peluncuran SpaceX selanjutnya.

Baca Juga: Space X vs Miura 5: Roket Spanyol yang Berani Saingi Elon Musk?

Dikutip dari Space.com (12/9/2025), tahap pertama roket tersebut kembali ke Bumi sesuai rencana sekitar 8,5 menit kemudian dan mendarat di kapal drone milik SpaceX bernama "A Shortfall of Gravitas" yang berada di Samudra Atlantik.

Sementara itu, bagian lain dari roket Falcon 9 terus membawa satelit Nusantara Lima ke angkasa. Satelit ini berhasil ditempatkan di orbit transfer geosinkron sesuai jadwal, yaitu 27,5 menit setelah peluncuran.

Satelit ini akan beroperasi di orbit geosinkron (GEO) pada ketinggian sekitar 35.785 kilometer (22.236 mil) di atas permukaan bumi.

Pada ketinggian tersebut, kecepatan orbit satelit seimbang dengan kecepatan rotasi bumi, sehingga satelit dapat "mengambang" di atas satu titik tertentu di planet ini. Orbit GEO sangat populer untuk satelit komunikasi, cuaca, dan pengintaian.

PT Pasifik Satelit Nusantara akan menggunakan satelit ini untuk menyediakan layanan kepada pelanggan di seluruh 17.000 pulau di Indonesia sekaligus negara tetangga. 

Proses pengujian selama 1-2 bulan akan dilakukan oleh Boeing sebelum satelit mulai beroperasi secara komersial, ditargetkan pada awal April 2026.

Rencananya satelit ini akan beroperasi selama 15 tahun, mendukung konektivitas internet berkecepatan tinggi di seluruh Indonesia dan negara tetangga Asia Tenggara.

Satelit Nusantara Lima akan memberdayakan daerah di Indonesia yang sebelumnya belum pernah memiliki akses yang andal.

Dengan kapasitas lebih dari 160 Gbps, satelit ini akan memperkuat kemampuan nasional Indonesia dalam memenuhi kebutuhan kapasitas komunikasi.

Kerjasama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) dengan Boeing dan mitra teknologi global bertujuan untuk menghadirkan distribusi kapasitas internet yang tinggi secara dinamis ke berbagai wilayah, mulai dari kota besar hingga daerah terpencil, sehingga mendukung pemerataan konektivitas di seluruh Nusantara.

Kontributor : Gradciano Madomi Jawa

Load More