Suara.com - Dominasi Xiaomi di pasar ponsel pintar India memudar dengan cepat.
Dulunya merupakan merek terlaris di negara itu, Xiaomi kini menghadapi penurunan pengiriman, dana yang dibekukan, dan tekanan yang semakin besar dari regulator.
Kombinasi ini semakin mempersulit raksasa teknologi China ini untuk mempertahankan apa yang dulunya merupakan pasar terbesar kedua mereka.
IDC melaporkan, pengiriman Xiaomi di India turun 23,5 persen year-on-year pada kuartal kedua tahun 2025.
Kondisi ini mendorongnya keluar dari lima vendor teratas.
Merek pesaing, Vivo dan Oppo, telah memanfaatkannya, terutama di segmen menengah-premium, di mana Xiaomi kesulitan bersaing, sebagaimana melansir dari laman Gizmochina, Sabtu (13/9/2025).
Masalahnya lebih dalam daripada sekadar penjualan yang lemah.
Investigasi yang dilakukan oleh Direktorat Intelijen Pendapatan, Bea Cukai, Pajak Penghasilan, dan Direktorat Penegakan Hukum telah menyita lebih dari 4.700 Rupee crore dana perusahaan.
Hal ini telah memicu citra "berisiko tinggi" di mata investor dan membuat prospek bisnis semakin sulit.
Baca Juga: Desain Render Beredar, Xiaomi 16 Bakal Bawa Baterai Badak dan Peringkat IP69
Para eksekutif dan analis juga menyoroti berkurangnya dorongan pemasaran Xiaomi sejak 2022 dan kepergian tokoh-tokoh penting di jajaran kepemimpinannya.
Tidak seperti para pesaingnya, perusahaan ini sangat bergantung pada model global dengan sedikit kustomisasi untuk India, sebuah strategi yang belum berhasil bagi pembeli yang kini memiliki lebih banyak pilihan.
Penundaan dalam menghadirkan ponsel lipat ke pasar dan penghentian litbang khusus India semakin memperparah perlambatan tersebut.
Pada tahun 2018, India menyumbang sekitar 45 persen dari pendapatan global Xiaomi.
Saat ini, pangsa pasarnya hanya tinggal satu digit.
Kecuali perusahaan menemukan cara untuk menyelesaikan perselisihan regulasi dan terhubung kembali dengan konsumen lokal, penurunannya di India kemungkinan akan semakin cepat.
Berita Terkait
-
Xiaomi 16 Kabarnya Bakal Usung Teknologi Milik Nokia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi dan Realme Terbaik September 2025: Harga Murah, Perfoma Top
-
Kelebihan HyperOS 3: Fitur 'Super Island' dan AI yang Bisa Hubungkan Android dan Apple
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi Rp 2 Jutaan RAM 8 GB, Lebih Lancar Ngegame
-
HyperOS 3 Meluncur 28 Agustus 2025, Lebih dari 60 Perangkat Xiaomi & POCO Siap Kebagian
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
5 HP RAM 16 GB Rp2 Jutaan, Murah tapi Spek Gahar Kecepatan Super
-
Motorola Edge 70 Tersedia di Pasar Asia: Bodi Tipis 6 mm, Harga Lebih Murah
-
Mengatasi Tampilan Terlalu Besar: Panduan Mengecilkan Ukuran di Komputer
-
Deretan Karakter Game di Film Street Fighter 2026: Ada 'Blanka' Jason Momoa
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 15 Desember 2025, Klaim Dream Dive Animation Gratis
-
Spesifikasi Oppo Reno 15c: Resmi dengan Snapdragon 7 Gen 4, Harga Lebih Miring
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 15 Desember 2025, Klaim Desailly OVR 105 Gratis
-
8 Tablet Murah Terbaik untuk Kerja Desember 2025, Mulai Rp1 Jutaan!
-
Bye-Bye Wi-Fi! 5 Tablet RAM 8GB Terbaik Dilengkapi dengan SIM Card, Kecepatan Ngebut!
-
Baru Rilis, Game Where Winds Meet Sudah Tembus 15 Juta Pemain