Tekno / Internet
Senin, 15 September 2025 | 18:48 WIB
Cara Mengetahui Orang Yang Memblokir Kita di Whatsapp (Whatsapp)

Suara.com - WhatsApp saat ini telah menjadi salah satu aplikasi komunikasi yang paling banyak digunakan di dunia, termasuk di Indonesia. Dengan kemudahan mengirim pesan teks, suara, gambar, hingga melakukan panggilan video, WhatsApp telah menjelma menjadi sarana utama untuk menjaga hubungan personal maupun profesional.

Namun, di balik segala kelebihannya, ada satu fitur yang sering menimbulkan rasa penasaran sekaligus pertanyaan bagi penggunanya, yaitu fitur blokir.

Fitur blokir pada WhatsApp sejatinya dirancang untuk melindungi privasi pengguna. Dengan memblokir seseorang, pengguna bisa menghindari pesan atau panggilan yang tidak diinginkan.

Akan tetapi, bagi orang yang merasa diblokir, kondisi ini bisa menimbulkan kebingungan. Rasa ingin tahu tersebut seringkali muncul karena WhatsApp sendiri tidak memberikan pemberitahuan langsung apabila seseorang memutuskan untuk memblokir nomor kita.

Walau demikian, ada sejumlah tanda dan indikasi yang dapat diamati untuk mengetahui apakah nomor kita benar-benar masuk dalam daftar blokir seseorang. 

Lalu, apa saja cara untuk mengetahuinya? Simak inilah selengkapnya. 

1. Foto Profil Tidak Lagi Terlihat

Salah satu tanda pertama yang biasanya muncul ketika nomor kita diblokir adalah hilangnya foto profil kontak tersebut. Jika sebelumnya kita dapat melihat foto profil teman atau kerabat, namun tiba-tiba berubah menjadi kosong atau hanya menampilkan ikon default, hal ini bisa menjadi indikasi.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa seseorang juga bisa menyembunyikan foto profilnya dari orang tertentu melalui pengaturan privasi. Jadi, hilangnya foto profil bukan bukti mutlak adanya pemblokiran.

Baca Juga: Sempat Didesak Blokir, Roblox Pilih Patuhi Aturan Pemerintah RI

2. Status “Last Seen” atau “Online” Tidak Muncul

WhatsApp biasanya menampilkan informasi kapan terakhir kali seseorang aktif atau sedang online. Jika tiba-tiba status ini hilang pada kontak tertentu, kemungkinan besar nomor kita telah diblokir.

Namun, sama seperti foto profil, fitur “last seen” juga bisa diatur untuk tidak ditampilkan kepada orang tertentu. Maka dari itu, perlu diperhatikan bersama dengan tanda lain agar lebih akurat.

3. Pesan Selalu Centang Satu

Tanda berikutnya yang cukup jelas adalah ketika pesan yang kita kirim hanya menunjukkan satu tanda centang abu-abu dan tidak pernah berubah menjadi dua centang. Pada kondisi normal, dua centang berarti pesan sudah terkirim ke perangkat penerima. Namun, jika tetap hanya satu centang meski sinyal internet stabil, besar kemungkinan nomor kita telah masuk dalam daftar blokir.

4. Tidak Bisa Melakukan Panggilan Suara atau Video

Ciri yang juga sering muncul ketika kita diblokir adalah tidak dapat melakukan panggilan suara maupun video ke kontak tersebut. Saat mencoba menelepon, panggilan tidak akan tersambung atau hanya berdering tanpa pernah diangkat.

Sekali lagi, ini bisa menjadi indikasi, meskipun faktor lain seperti jaringan yang buruk juga dapat memengaruhi.

5. Tidak Dapat Melihat Update Status

WhatsApp memungkinkan penggunanya untuk membagikan status berupa teks, foto, maupun video. Jika tiba-tiba kita tidak lagi melihat pembaruan status dari kontak tertentu.

Bisa jadi kita sudah diblokir atau memang orang tersebut membatasi siapa saja yang dapat melihat statusnya.

6. Konfirmasi Melalui Grup

Salah satu cara lain untuk memastikannya adalah dengan mencoba menambahkan kontak tersebut ke dalam sebuah grup WhatsApp.

Jika nomor kita diblokir, maka akan muncul notifikasi bahwa penambahan anggota tidak dapat dilakukan. Fitur ini cukup menjadi bukti kuat bahwa memang ada pemblokiran yang dilakukan.

Meskipun berbagai tanda di atas dapat menjadi petunjuk, penting untuk dipahami bahwa WhatsApp tidak menyediakan cara resmi atau notifikasi langsung tentang siapa yang memblokir kita.

Hal ini dilakukan untuk menjaga kenyamanan serta kerahasiaan pengguna. Oleh karena itu, kita hanya bisa mengandalkan kombinasi dari beberapa tanda di atas untuk menyimpulkan.

Kontributor : Dea Nabila

Load More