- PANDI dan ICANN menggelar Internet Governance Training dalam rangkaian .idFest 2025 dengan melibatkan 30 peserta dari berbagai lembaga strategis
- Pelatihan membahas isu penting seperti DNS abuse, Universal Acceptance, IDN, hingga pemblokiran konten negatif, serta menekankan simulasi nyata untuk pemahaman konsensus
- PANDI menegaskan komitmennya memperkuat peran Indonesia di forum global dan mendorong penggunaan domain .id yang aman serta terpercaya
Suara.com - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) bersama Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) resmi menyelenggarakan Internet Governance Training.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian .idFest 2025, festival tahunan yang menyoroti perkembangan ekosistem domain dan internet di Indonesia.
Pelatihan berlangsung pada 17 September lalu menghadirkan 30 peserta dari berbagai lembaga strategis, di antaranya Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Kementerian Koperasi, Kemenko Polkam, POLRI, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), hingga para registrar.
Kehadiran lintas lembaga ini mencerminkan pentingnya kolaborasi multistakeholder dalam menjaga keberlanjutan ekosistem internet nasional.
Sejumlah narasumber dari komunitas global dan nasional turut hadir, seperti Athena Foo (ICANN APAC), Manju Chen (ICANN GNSO Council), Diego Ernesto Luna Quevedo (ccNSO), Ashwin Sasongko (GAC Indonesia), Yudho Giri Sucahyo (Wakil Ketua PANDI), Jiankang Yao (SSAC), Syarif Lumintarjo (APJII), hingga Safriansyah Yanwar Rosadi (Komdigi).
Materi pelatihan mencakup peran ICANN, simulasi Government Advisory Committee (GAC), hingga studi kasus kebijakan terkait Universal Acceptance (UA), Internationalized Domain Names (IDN), DNS abuse, dan pemblokiran DNS di Indonesia.
Isu pemutusan akses konten negatif juga menjadi sorotan utama.
Komdigi dan APJII menjelaskan mekanisme pemblokiran berbasis DNS dan IP, termasuk tantangan teknis akibat maraknya penggunaan VPN, DoH (DNS over HTTPS), dan layanan CDN.
Menurut penyelenggara, pendekatan yang terkoordinasi sangat diperlukan agar ruang digital Indonesia tetap aman dan sehat.
Baca Juga: Nonton Drakor Sampai WFH, Gaya Hidup Digital Kian Butuh Internet Kencang
Selain teori, pelatihan ini menekankan role play dan simulasi nyata agar peserta memahami dinamika pengambilan keputusan berbasis konsensus.
Dengan begitu, Indonesia diharapkan dapat semakin memperkuat kontribusinya di forum internet global sekaligus meningkatkan efektivitas kebijakan nasional.
Ketua PANDI, John Sihar Simanjuntak, menegaskan pentingnya keterlibatan semua pihak.
"Internet Governance Training ini adalah momentum penting bagi Indonesia untuk semakin aktif berkontribusi dalam forum global. Melalui keterlibatan berbagai stakeholder, kita ingin mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, memahami bagaimana tata kelola internet global dilakukan,” ujarnya dalam keterangan resminya Selasa (23/9/2025).
Melalui Internet Governance Training dalam rangkaian .idFest 2025, PANDI menegaskan komitmennya untuk mendorong penggunaan domain .id yang lebih luas, aman, dan terpercaya, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem tata kelola internet global.
Berita Terkait
-
9 Negara ASEAN dengan Internet Mobile Tercepat: Brunei Pemuncak, Indonesia Nomor 8
-
7 Perusahaan Ikut Lelang Frekuensi 1.4 GHz buat Internet Murah, Ini Daftarnya
-
Asosiasi Targetkan Hilirisasi Digital dan Akses Internet Merata di Indonesia
-
Asosiasi Bongkar Alasan Kualitas Internet Indonesia Kalah Jauh dari Negara Lain
-
Riset Ungkap Konten Paling Disukai Orang Indonesia 2025, Tak Lagi Gosip dan Politik
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Xiaomi Luncurkan REDMI Pad 2 Pro dengan Spek Unggulan: Ada Tawaran Diskon Hingga Rp400 Ribu!
-
10 Prompt AI Edit Foto Tema Hari Pahlawan, Bikin Potret Heroik Cuma Sekali Klik
-
Upgrade Wajib! Galaxy Tab S11 Tawarkan Performa Ngebut dan S Pen yang Lebih Natural
-
Kelebihan VPS Murah KVM untuk Hosting Website Profesional
-
Starlink Bawa Internet ke Pelosok Indonesia, Tapi Harganya Masih Bikin Mikir
-
23 Kode Redeem FC Mobile 8 November: Koleksi Hadiah Rank Up Points, Kit Langka, dan Pemain Bintang!
-
23 Kode Redeem FF Aktif 8 November: Segera Klaim Hadiah Diamond & Bundle Mythos Fist Menanti!
-
Tiga Bulan Diluncurkan, Fitur Anti-Spam dan Anti-Scam Indosat Blokir Lebih dari 200 Juta Panggilan
-
darkFlash DY460: Casing Mid-Tower Stylish dengan Pendinginan Maksimal
-
5 Tablet Rp1 Jutaan Terbaik untuk Anak Menggambar, Pilihan Paling Terjangkau