Pada 1940-an, alat ini juga dipakai di rumah sakit militer untuk mengukur kondisi otak korban perang. Konteks ini menambah nuansa mencekam: mesin besar, dokter berseragam, dan pasien tentara yang mungkin terluka parah.
5. Praktik Bloodletting
Praktik bloodletting atau pengeluaran darah memang salah satu bagian sejarah medis yang paling menyeramkan, meski dulu dianggap pengobatan standar.
Praktik ini jadi pengobatan mainstream di Eropa dan dunia Islam. Dokter, tabib, bahkan tukang cukur (barber-surgeons) biasa melakukannya.
Abad ke-18 hingga awal abad ke-19. Hampir semua penyakit, mulai dari demam, flu, radang paru-paru, hingga sakit kepala, sering “diobati” dengan cara mengeluarkan darah.
Dari fleam knife (pisau kecil), scarificator (alat dengan banyak bilah tajam yang muncul sekaligus), hingga lintah hidup yang ditempelkan di kulit. Semua terdengar lebih mirip alat siksaan daripada pengobatan.
Di era tanpa antiseptik, peralatan sering dipakai berulang, tidak steril, sehingga pasien bisa terkena infeksi serius.
6. Lithotomy Crutch
Termasuk salah satu alat medis kuno yang paling menyeramkan dalam sejarah bedah. Alat ini digunakan terutama pada abad ke-18 hingga ke-19, dalam prosedur lithotomy (operasi pengangkatan batu kandung kemih).
Lithotomy crutch dipakai untuk menahan kedua kaki pasien agar tetap terbuka lebar selama operasi. Pasien diposisikan telentang dengan kaki diangkat tinggi dan diikat ke alat, posisi yang sangat tidak nyaman dan membuat pasien tak berdaya.
Karena kaki diikat kuat dan dipaksa terbuka lama, pasien berisiko mengalami cedera otot, persendian, bahkan patah tulang. Posisi litotomi ini juga bisa menekan saraf sehingga menambah penderitaan.
Baca Juga: 13 Prompt Gemini AI Siap Pakai untuk Ubah Foto Jadul Jadi HD, Langsung Jelas Seketika!
7. Electric Cabinet
Alat ini populer di akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, terutama digunakan dalam praktik electrotherapy untuk “menyembuhkan” berbagai penyakit, dari gangguan saraf, rematik, hingga depresi.
Pasien harus duduk di dalam kotak besar atau ruang logam yang penuh kabel, tuas, dan elektroda. Dari luar, tampilannya menyerupai lemari listrik atau kursi eksekusi, sehingga memberi kesan menakutkan.
Mesin ini sering digunakan di ruang gelap dengan suara berdengung dari generator listrik. Bagi pasien, duduk sendirian di dalam “lemari listrik” sambil dialiri arus tentu terasa seperti sedang diuji coba layaknya kelinci percobaan.
8. Cobalt Therapy
Cobalt Therapy atau Cobalt-60 therapy adalah salah satu metode radioterapi yang diperkenalkan pada tahun 1950-an untuk mengobati kanker.
Teknologi ini menggunakan isotop radioaktif Cobalt-60 sebagai sumber sinar gamma untuk menghancurkan sel kanker.
Cobalt therapy menggunakan mesin raksasa dengan lengan logam tebal yang diarahkan ke tubuh pasien. Suasana ruangan terapi sering dingin, sepi, dan menyeramkan pasien ditinggalkan sendirian di ruangan, sementara tenaga medis mengendalikan mesin dari balik dinding pelindung timbal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Epson Hadirkan Seri Printer EcoTank Terbaru, Dorong Produktivitas dan Efisiensi Bisnis UKM
-
25 Kode Redeem FC Mobile Aktif 14 November 2025, Klaim Puluhan Ribu Gems dan Pemain OVR 111
-
6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
-
2 Rekomendasi Smartwatch yang Dukung Pembayaran QRIS: Praktis, Tak Repot Keluarkan HP
-
Di Balik Penjaga Gerbang Digital: Peran AI Detector Dalam Membangun Kepercayaan Daring
-
25 Tahun Teknologi Plasmacluster Sharp dari Laboratorium Osaka ke Rumah Jutaan Keluarga
-
5 Pilihan Smartwatch yang Cocok untuk Wanita Tangan Kecil, Mulai Rp100 Ribuan
-
BMKG Minta Waspada Cuaca Ekstrem: Potensi Gelombang Tinggi dan Siklon Tropis
-
Jelang Perilisan, POCO F8 Pro dan Ultra Muncul di Geekbench
-
Restrukturisasi Perusahaan, Pengembang Game Tomb Raider PHK Puluhan Karyawan