- Fenomena meteor jatuh di Cirebon membuat heboh masyarakat hingga memicu banyak pertanyaan.
- Namun sebenarnya peristiwa astronomi seperti bintang jatuh ini bisa diprediksi.
- Bahkan sudah ada jadwal hujan meteor besar yang dapat diamati dari Indonesia sepanjang tahun 2025.
Catat tanggal-tanggal penting ini agar tidak ketinggalan pertunjukan langit paling spektakuler di tahun 2025.
Berikut adalah daftar hujan meteor besar yang dapat diamati dari Indonesia sepanjang tahun 2025:
Quadrantids
- Puncak: 34 Januari
- Keterangan: Salah satu hujan meteor terkuat di awal tahun, berasal dari puingpuing asteroid 2003 EH1.
Lyrids
- Puncak: 22-23 April
- Keterangan: Dikenal karena menghasilkan jejak debu yang bersinar selama beberapa detik, berasal dari Komet C/1861 G1 Thatcher.
Eta Aquariids
- Puncak: 67 Mei
- Keterangan: Salah satu yang terbaik untuk pengamat di belahan Bumi selatan, termasuk Indonesia. Puing-puingnya berasal dari Komet Halley yang legendaris.
Delta Aquariids
- Puncak: 28-29 Juli
- Keterangan: Meskipun tidak terlalu deras, hujan meteor ini aktif dalam periode yang lama dan cocok untuk pengamatan santai di musim kemarau.
Perseids
- Puncak: 12-13 Agustus
- Keterangan: Inilah "primadona" hujan meteor. Dikenal sangat aktif, cerah, dan sering menghasilkan fireball. Berasal dari Komet SwiftTuttle.
Draconids
- Puncak: 8-9 Oktober
- Keterangan: Hujan meteor ini paling baik diamati pada malam hari setelah senja. Meskipun singkat, terkadang bisa menghasilkan ledakan aktivitas yang tak terduga.
Orionids
Baca Juga: Fakta-Fakta Hujan Meteor Draconid yang Salah Satunya Jatuh di Cirebon
- Puncak: 21-22 Oktober
- Keterangan: "Kembaran" dari Eta Aquariids karena juga berasal dari sisa debu Komet Halley. Dikenal karena kecepatan meteornya yang tinggi.
Geminids
- Puncak: 13-14 Desember
- Keterangan: Dianggap sebagai raja hujan meteor. Dapat menghasilkan lebih dari 120 meteor per jam dengan warnawarni yang indah. Uniknya, ia berasal dari asteroid 3200 Phaethon.
Tips Terbaik Menyaksikan Pertunjukan Langit
Anda tidak memerlukan teleskop mahal untuk menikmati hujan meteor. Cukup dengan mata telanjang, kesabaran, dan beberapa persiapan sederhana.
- Cari Lokasi Gelap:
Pergilah ke tempat yang jauh dari polusi cahaya kota. Area pedesaan, pantai, atau pegunungan adalah pilihan ideal. - Periksa Cuaca dan Fase Bulan:
Pastikan langit cerah. Cahaya bulan purnama juga dapat meredupkan meteor yang redup, jadi periksa kalender fase bulan. - Beri Waktu untuk Adaptasi:
Mata Anda membutuhkan sekitar 2030 menit untuk beradaptasi sepenuhnya dengan kegelapan. Hindari melihat layar ponsel selama waktu ini. - Sabar Adalah Kunci:
Baringkan diri Anda di atas tikar atau kursi santai dan nikmati pemandangan langit. Meteor akan muncul secara sporadis. - Ajak Teman:
Pengamatan akan lebih menyenangkan dan aman jika dilakukan bersama teman atau keluarga.
Peristiwa meteor di Cirebon telah membangkitkan kembali rasa ingin tahu kita tentang angkasa. Jangan biarkan kekaguman itu berhenti di sana.
Jadikan sebagai pemicu untuk lebih sering menatap ke atas dan menyaksikan keajaiban kosmik yang telah diatur oleh alam semesta.
Fenomena langit mana yang paling Anda nantikan di tahun 2025? Bagikan rencana pengamatan Anda di kolom komentar di bawah
Berita Terkait
-
Fakta-Fakta Hujan Meteor Draconid yang Salah Satunya Jatuh di Cirebon
-
Misteri Dentuman Keras dan Bola Api di Langit Cirebon Terpecahkan, Ini Penjelasan Ahli dan BMKG
-
Benda Langit Misterius Meledak di Langit Cirebon, Benarkah Meteor Raksasa Jatuh di Laut Jawa?
-
Cirebon Gempar! Dentuman Keras Terdengar di Seluruh Wilayah, Ini Dugaan Penyebabnya
-
BRIN Jelaskan Penyebab Dentuman dan Kilatan Cahaya Langit Cirebon: Benar Meteor?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Acer Luncurkan Predator Triton 14 AI, Laptop Gaming Paling Tipis Bertenaga AI
-
7 Rekomendasi Tablet dengan Stylus Pen Murah Cocok untuk Guru
-
Resident Evil Requiem Rilis 2026, Begini Bocoran Campaign dan Gameplay-nya
-
XLSMART Sukses Terapkan Zero Waste di AXIS Nation Cup 2025
-
4 Smartwatch Xiaomi yang Layak Dibeli 2025, Budget Mulai Rp300 Ribuan Aman
-
Update Xiaomi HyperOS November 2025: Atasi Bug dan Perbaikan HP Mati Mendadak
-
Nubia V80 Max Lolos Sertifikasi di Indonesia, Desain Mirip iPhone Lagi?
-
Akselerasi Adopsi AI dan Cloud, Ekosistem Mitra Teknologi di Asia Pasifik Diperkuat Solusi Canggih
-
Game Survival Baru dari Kreator PUBG Telah Tiba, Early Access Dibuka
-
Item GTA 6 Muncul di GTA Online? Petunjuk Baru di Tengah Penantian Panjang