Tekno / Internet
Kamis, 04 Desember 2025 | 16:47 WIB
Ilustrasi Linux. [MasterTux]

Torvalds menerima berbagai penghargaan internasional, termasuk Millennium Technology Prize 2012, IEEE Computer Pioneer Award (2014), serta Masaru Ibuka Consumer Electronics Award (2018). Ia juga masuk dalam Internet Hall of Fame pada 2012.

Di bawah arahannya, Linux kini menguasai sebagian besar infrastruktur modern, termasuk 96 persen superkomputer dunia, jutaan server cloud, perangkat Android, dan sistem tertanam lainnya.

Meski merupakan salah satu tokoh teknologi paling berpengaruh, Torvalds dikenal memiliki kepribadian yang sederhana. Ia menggambarkan dirinya bukan sebagai visioner, melainkan sebagai “insinyur yang memperbaiki lubang jalan”—seseorang yang fokus pada detail teknis dan peningkatan kecil yang konsisten.

Ia jarang berbicara di depan publik dan tidak aktif di media sosial. Setelah platform Google+ ditutup, ia tidak memiliki akun media sosial lain yang aktif.

Di luar dunia teknologi, Torvalds memiliki hobi selam scuba dan bahkan membuat aplikasi pelacak aktivitas menyelam bernama Subsurface.

Kehidupan pribadinya juga penuh cerita unik, termasuk pertemuannya dengan Tove Monni, mahasiswi yang mengajaknya berkencan lewat email—tugas kelas yang ia berikan sendiri. Kini mereka tinggal bersama di Portland, Oregon, bersama tiga anak mereka.

Walau pengaruhnya mendunia, Torvalds menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengawasi perkembangan kernel Linux, meski ia jarang menulis kode secara langsung. Ribuan kontributor dari seluruh dunia kini terlibat dalam proyek tersebut.

Torvalds memastikan bahwa setiap perubahan yang masuk tetap menjaga kualitas, stabilitas, dan karakter open source Linux.

Lebih dari tiga dekade sejak Linux dirilis, warisan Linus Torvalds terus berkembang. Karyanya tidak hanya mengubah dunia komputasi, tetapi juga mendorong budaya kolaborasi global.

Baca Juga: Tips Jitu Pilih Laptop untuk Kerja, Kuliah, hingga Gaming

Kontributor : Gradciano Madomi Jawa

Load More