Tekno / Internet
Kamis, 04 Desember 2025 | 22:42 WIB
Penerima penghargaan Google Year in Search 2025, Jakarta, Kamis (4/12/2025). [Suara.com/Dythia]
Baca 10 detik
  • Google Indonesia merilis YIS 2025 menunjukkan apresiasi kuat terhadap budaya Indonesia Timur.
  • Pencarian populer mencerminkan minat masyarakat terhadap olahraga baru seperti padel dan keuangan digital.
  • Kecerdasan buatan (AI) menjadi tren penting sebagai alat ekspresi kreatif masyarakat sepanjang tahun.

Suara.com - Google Indonesia kembali merilis Google Year in Search (YIS) 2025, yang merangkum berbagai topik paling banyak dicari masyarakat sepanjang tahun.

Menariknya, selain tren budaya, olahraga, hingga teknologi, dua nama tokoh publik yakni Purbaya Yudhi Sadewa dan Ahmad Sahroni juga mencuat sebagai pencarian populer.

Kotak pencarian Google kembali membuktikan diri sebagai “cermin besar” rasa penasaran publik, tempat bertemunya pertanyaan sederhana hingga isu-isu besar. 

Di tahun 2025, pencarian masyarakat Indonesia menunjukkan satu pola kuat, yakni semangat eksplorasi diri, kebanggaan lokal, serta hasrat menguasai teknologi dan keuangan digital.

Communication Manager Google Indonesia, Feliciana Wienathan, mengungkapkan bahwa Google Year in Search 2025 tetap menghadirkan delapan kategori utama seperti tahun-tahun sebelumnya. 

Namun, ada warna baru yang membuat tahun ini terasa lebih spesial.

Penerima penghargaan Google Year in Search 2025, Jakarta, Kamis (4/12/2025). [Suara.com/Dythia]

“Tahun ini ada dua kategori khusus dari cabang olahraga, yaitu lari dan juga padel,” ujar Feliciana dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (4/12/2025).

Tak hanya itu, Google mencatat ada empat tren besar yang paling menonjol dalam perilaku pencarian masyarakat Indonesia sepanjang 2025.

1. Suara Indonesia Timur Menggema di Panggung Nasional

Baca Juga: 5 Fakta Google Aluminium OS: Akankah Jadi Lawan Setara Microsoft Windows?

Tren pertama didominasi oleh menguatnya apresiasi terhadap budaya Indonesia Timur. 

Musik, istilah, hingga kekayaan lokal dari wilayah timur Nusantara viral dan menjadi konsumsi nasional.

“Kita melihat suara Indonesia Timur semakin meningkat dan semakin diapresiasi,” kata Feliciana.

Lonjakan pencarian seperti “apa itu stecu”, hingga lirik lagu “Pica-pica” dan “Tabola Bale”, menjadi bukti kuat bahwa masyarakat semakin ingin mengenal dan merayakan keberagaman budaya daerah. 

Semangat kedaerahan pun kini menjadi penggerak utama tren nasional.

2. Padel Jadi Ikon Gaya Hidup Olahraga Modern

Load More