- Rencana registrasi kartu SIM biometrik 1 Januari 2026 masih dipertanyakan keamanan teknologinya oleh para ahli.
- Alfons Tanujaya menyatakan biometrik menekan eksploitasi SIM, namun wajah bocor berdampak seumur hidup.
- Tata kelola data biometrik, enkripsi, dan audit independen menjadi kunci keberhasilan implementasi kebijakan ini.
Suara.com - Rencana penerapan registrasi kartu SIM menggunakan teknologi biometrik pada 1 Januari 2026, masih dipertanyakan tingkat keamanannya.
Internet & IT Security Consultant, Alfons Tanujaya membahas keamanan registrasi kartu SIM dengan wajah.
Dia mengakui registrasi dengan teknologi biometrik bisa menekan eksploitasi SIM prabayar.
"Konsep registrasi SIM face recognation bisa menekan eksploitasi SIM prabayar, menekan SIM anonim penipuan SMS dan scam digital," ungkapnya dikutip dari akun Instagram pribadinya, Sabtu (20/12/2025).
Namun, dia menekankan jika penggunaan teknologi biometrik untuk registrasi kartu SIM, bukan solusi instan.
"Teknologi FR (face recognation), tidak 100 persen akurat," imbuh Alfons.
Hal ini menurutnya, disebabkan oleh perangkat ponsel pengguna yang beraneka ragam.
Dia juga mengingatkan bahwa hal yang paling berisiko bukan dari teknologinya tapi data biometriknya.
"Wajah nggak bisa diganti (kalau) bocor, dampaknya seumur hidup," tambah Alfons.
Baca Juga: Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
Dia mengungkapkan, hal yang menjadi kunci buka dengan menggunakan biometrik tapi pakai tata kelola.
"Data harus terenkripsi tidak disimpan mentah dan diaudit independen," ujarnya.
Dia mengingatkan bahwa data tersebut tidak boleh dipakai di luar registrasi SIM.
Bahkan, Alfons menekankan, aturan pengguanaan teknologi biometrik untuk kartu SIM, harus dilakukan secara hati-hati.
"Kalau dilakukan hati-hati ini bisa membantu tapi kalau tergesa-gesa risikonya justru lebih besar daripada manfaatnya," pungkasnya.
Seperti diketahui, Komisioner Ombudsman RI 2016-2021, Alamsyah Saragih mengatakan, setidaknya ada tiga risiko keamanan data dan pelanggaran privasi dalam kebijakan yang diumumkan pekan ini oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Berita Terkait
-
Kartu SIM Tidak Terbaca di HP? Tenang, Ini Solusinya!
-
XL Axiata Uji Coba Registrasi Kartu Prabayar dengan Teknologi Biometrik
-
Seremoni Peresmian ala Pejabat RI 'Mendunia', Gimmick Biometrik Jadi Meme Internasional
-
3 Cara Praktis Mengetahui Umur Kartu SIM Telkomsel yang Kamu Pakai, Cukup Ikuti Langkah Ini
-
Cara Membuka Kartu SIM iPhone Tanpa Alat Ejector
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Rencana Registrasi SIM Pakai Data Biometrik Sembunyikan 3 Risiko Serius
-
Indosat Naikkan Kapasitas Jaringan 20%, Antisipasi Lonjakan Internet Akhir Tahun
-
Anugerah Diktisaintek 2025: Apresiasi untuk Kontributor Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi
-
26 Kode Redeem FC Mobile 20 Desember 2025: Trik Refresh Gratis Dapat Pemain OVR 115 Tanpa Top Up
-
50 Kode Redeem FF 20 Desember 2025: Klaim Bundle Akhir Tahun dan Bocoran Mystery Shop
-
Imbas Krisis RAM, Berapa Harga iPhone 2026? Bakal Meroket, Ini Prediksinya
-
Mendagri Tito Viral Usai Komentari Bantuan Malaysia, Publik Negeri Jiran Kecewa
-
Panduan Mudah: Cara Memblokir dan Membuka Blokir Situs Internet di Firefox
-
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
-
Fakta Unik Burung Walet Kelapa: Otot Sayap Tangguh bak Kawat, Mampu Terbang Nonstop Hingga 10 Bulan