Suara.com - Desa Batuan di Kecamatan Sukowati, Gianyar, Bali dikenal memiliki alam yang indah sehingga menjadikannya sebagai destinasi desa wisata yang menawan.
Di desa tersebut, terdapat Pura Puseh yang termasuk pura tertua di Bali. Kehadirannya tidak hanya memperkaya pengalaman spiritual pengunjung tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal melalui sektor pariwisata dan budaya.
Kepala Desa Batuan, Ari Anggara mengatakan riwayat kesejarahan Desa Batuan berasal dari kata “baturan” dan di Prasasti Baturan juga diceritakan sangat banyak aktivitas seni dan budaya yang berkembang di masyarakat.
“Desa ini selain menjadi satu dari sedikit desa tua di Bali itu juga menjadi satu dari sedikit desa yang memiliki ragam potensi kebudayaan yang sangat melimpah yang sangat luar biasa di bidang seni pertunjukan seperti tari, itu ada beberapa tari endemik yang memang lahir dan tercipta di desa ini selain memang dikenal sebagai masyarakat yang banyak seniman lukisnya, seniman ukir, seniman karawitan, tabuh dan pengrajin-pengrajin yang memang sudah tersohor di provinsi Bali,” papar Ari.
Sementara itu, seni ukir menjadi warisan budaya Bali yang kaya akan makna dan keindahan dari patung hingga ornamen pura setiap ukiran mencerminkan filosofi hidup masyarakat Bali.
Ketua Komunitas Sadra Egg Paninting, I Wayan Sadra S.Pd mengatakan terus berusaha mencari terobosan baru seperti keluar dari media kertas kanvas dengan mencoba memberanikan diri ke media telur.
“Kalau ritual di Bali itu melukis kulit telur untuk upacara ngaben besar karena kita tau di Batuan ada ciri khas aliran Batuan akhirnya kita padukan aliran batuan kita tuangkan di atas kulit telur,” ucap I Wayan.
Tak hanya berprestasi dalam pendidikan, generasi muda terus mengembangkan bakat seni mereka melalui sanggar-sanggar kesenian. Seni lukis batuan dikenal dengan ciri khasnya yang sangat detail dan kompleks, sebuah keunikan yang membuatnya diakui sebagai warisan budaya tak benda pada tahun 2018.
“Nah dari situ hingga saat ini kami warisi sebagai warisan yang harus dilanjutkan ke estafet anak cucu kami melestarikan lukisan ini agar tetap ada,” ucap I Wayan Diana selaku Ketua Komunitas Boturulangun.
“Awalnya untuk melestarikan seni dan budaya khususnya di batuan di bidang seni ukir kulit dan kayu karena situasi dan kondisi zaman, karena anak-anak muda sekarang itu sedikit yang mau melanjutkan belajar seni ukir dan seni kayunya maka dari itu saya bersama teman- teman mendirikan komunitas Citra Kara yang membidangi seni ukir dan kayu,” ujar I Wayan Murdane selaku Ketuan Kelompok Citra Kara.
Koordinasi Komunitas Wetdika Baturan, I Nyoman Suarsana mengatakan jika bicara masalah tari di Desa Batuan kebetulan penglingsir atau nenek moyang kami memang mewarisi sejak dulu peradaban – peradaban yang memang dilahirkan karya seni tari yaitu
diantaranya seni tari gambuh dan beberapa seni tari modern yang lainnya yang sudah berkembang mungkin dari dulu sampai sekarang yaitu lahirnya Rejang Sutri.
Tidak hanya soal seni budaya, dengan memanfaatkan sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi Desa Batuan juga berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Ketua BUMDesa Desa Batuan, Gianyar Bali Ni Luh made Sukma Dewi bercerita bahwa BUMDesa Praja Kerta terbentuk di tahun 2018 sekarang ada unit usaha warung desa, pengelolaan sampah, pamsimas, TPS3R dan Puspa Aman. Kalau dari masyarakat biasanya melakukan pembayaran listrik, pembayaran PDAM, BPJS, Kredit juga dan pajak.
“Kebetulan di Bumdesa kan ada unit usaha pengelolaan sampah sistemnya bank sampah yang ada di masing-masing banjar itu kan satu bulan sekali nanti masyarakat yang membawa sampah ke Balai Banjar atau ke balai dusun kemudian petugas melakukan pencacahan sampah langsung di lakukan di TPS3R kemudian membuat kompos. Kalau Pusma Aman sendiri itu sebenarnya pusat pangan jadi kompos yang dihasilkan dari TPS3R nanti digunakan untuk material tambahan di Puspa Aman,” terang Sukma Dewi.
Berita Terkait
-
BRI Peduli Salurkan 637 Ambulans Lewat Program TJSL
-
BRI Terus Berkomitmen Majukan UMKM Sebagai Pilar Ekonomi Nasional
-
524 Ribu Referral Pinjaman BRI Didukung AgenBRILink, Terus Perluas Akses Layanan ke Pelosok Negeri
-
Wamendagri Ribka Haluk Sebutkan TPID Bali Miliki Peran Strategis Dalam Mendukung Program Nasional
-
Persib Bandung Didenda Rp115 Juta Karena Tiga Pelanggaran
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Roy Suryo Desak Prabowo 'Selamatkan' 8 Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi
-
Syuting "Mertua Ngeri Kali": Naysilla Mirdad Akui Tantangan Terberat Bukan Adegan Sulit, Tapi...
-
Sah! Intip Momen Sakral Pernikahan Boiyen dan Ezel dengan Gaun Pengantin Adat Sunda Putih
-
Nasihat "Nyeleneh" Tora Sudiro di Pernikahan Boiyen yang Bikin Tamu Ngakak!
-
Bikin Penasaran, Hifdzi Khoir Blak-blakan Soal Isi Bingkisan Unik dari Pernikahan Boiyen
-
Kaget Parah! Rafael Tan Tak Percaya Boiyen Menikah, Ternyata Ini Alasannya!
-
Teka-teki Hadiah Andre Taulany di Nikahan Boiyen: Bikin Tamu Lain Ikutan Ngakak
-
Guru Luwu Utara yang Dipecat Karena 'Bantu' Honorer Kini Direhabilitasi Penuh oleh Presiden Prabowo
-
Fakta Sebenarnya di Balik Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu
-
Sidak Bea Cukai, Purbaya Heran Barang Rp117 Ribu Dijual Rp50 Juta di Pasaran