Suara.com - Pertamina Foundation untuk kedua kalinya akan memberikan penghargaan bagi para mahasiswa, praktisi atau pakar (maestro) yang melakukan riset untuk disertasi, penelitian mandiri dan pengabdian masyarakat.
“Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk keperdulian kami dalam meningkatkan peran dalam mengembangkan penegakan pilar-pilar sustainable development di Indonesia,” terang Direktur Pendidikan Pertamina Foundation Ahmad Rizali dalam siaran pers yang diterima suara.com, Rabu (19/3/2014).
Menurut Ahmad, penghargaan ini juga memberikan kesempatan kepada para mahasiswa, dosen, peneliti dan pakar untuk berkontribusi dalam mewujudkan sustainable development melalui jalur riset dan pengabdian masyarakat.
“Tentu saja hasil riset dan pengabdian masyarakat ini harus berkualitas karena telah melalui proses kompetisi terbuka dan sesuai standar ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan,” tandas Ahmad.
Anugerah Riset Sobat Bumi 2014 mengambil topik terkait pilar sustainable development yakni ekologi/alam, sosial budaya, ekonomi dan kesejahteraan alam. Sedangkan program Anugerah Riset Sobat Bumi 2014 terbagi dalam dua bagian. Masing-masing adalah Anugerah Riset dan Anugerah Pengabdian Masyarakat.
Lanjut Ahmad, Anugerah Riset diberikan kepada pemenang proposal kategori disertasi dan penelitian mandiri. Sedangkan Anugerah Pengabdian Masyarakat diberikan kepada pemenang proposal pengabdian masyarakat, yang dapat diusulkan oleh masyarakat umum yang bermaksud melaksanakan program pengabdian untuk menyelesaikan permasalah lingkungan.
Staf Ahli Pendidikan Pertamina Foundation Rida Hesti Ratnasari mengatakan, tema yang diangkat tahun ini adalah “Mewujudkan Riset dan Pengabdian Masyarakat sebagai Bagian dari Gerakan Sosial Periset Sobat Bumi.”
Rida menerangkan, pada tahun 2014 ini Anugerah Riset Sobat Bumi akan memberikan penghargaan dengan jumlah antara Rp 50 juta hingga Rp 100 juta. “Kami berharap pelamar untuk Anugerah Riset tahun ini lebih banyak yang mengapresiasi,” katanya.
Dengan begitu, sambungnya, semakin banyak pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan sustainable development di Indonesia. Apalagi, para peneliti yang terpilih nantinya akan bergabung dengan penerima Anugerah Riset Sobat Bumi 2013 yang berjumlah 56 periset.
Rida mengatakan, pengumuman resmi Anugerah Riset Sobat Bumi hanya dipublikasikan di halaman www.pertaminafoundation.org/ sedangkan batas akhir pengiriman proposal dan dokumen-dokumen pendukung kepanitia adalah tanggal 15 April 2013 dengan dikirimkan ke alamat anugerah.risetsobatbumi@gmail.com
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
Terkini
-
BSU BPJS Ketenagakerjaan Cair Tahun 2026? Ini Faktanya
-
Purbaya dan Tito Surati Pemda, Minta Kurangi Seminar hingga Perjalanan Dinas demi Efisiensi
-
Tren Mudik Hijau Melesat: Pengguna Mobil Listrik Naik Dua Kali Lipat, PLN Siagakan 4.516 SPKLU
-
UMK Tangerang Tertinggi, Ini Daftar Upah Kota dan Kabupaten di Banten 2026
-
Mengapa SK PPPK Paruh Waktu Belum Muncul di MyASN? Ini Solusinya
-
Purbaya Minta 'BUMN Kemenkeu' Turun Tangan Dorong Pertumbuhan Ekonomi
-
BNPB: Rumah Korban Bencana Aceh dan Sumatera Dilengkapi Sertifikat Tanah Resmi
-
PHR Kantongi Sertipikat Tanah 542 Hektare, Amankan Aset Negara demi Ketahanan Energi Nasional
-
Pemerintah Tetapkan SOP Ketat Cegah Masuknya Zat Radioaktif di Tanjung Priok
-
Saham INET Anjlok di Tengah Rencana Rights Issue Rp3,2 Triliun, Ini Penyebabnya