Suara.com - Hanya dua hari sebelum pemilu legislatif, indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia melesat dan berhasil menembus level tertinggi di sepanjang tahun ini. Pada sesi penutupan perdagangan, Senin (7/4/2014), IHSG melonjak 53 poin atau 1,1 persen ke level 4.911,58.
Itu merupakan posisi tertinggi IHSG setelah pada 14 Maret berada di posisi 4.878,643. Ketika itu, PDI Perjuangan baru saja mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon Presiden periode 2014-19. Pasar langsung merespon positif deklarasi tersebut dan “Jokowi Effect” membuat indeks saham menembus posisi tertinggi di 2014.
Hari ini, lonjakan indeks saham terjadi karena pelaku pasar merespon positif pemilihan umum di luar negeri yang berjalan dengan lancar. Analis pasar modal David Ferdinandes mengatakan, pelaku pasar mempunyai keyakinan bahwa pemilu legislatif pada 9 April nanti akan berjalan sesuai dengan harapan mereka.
“Suka atau tidak suka, pemilu pasti akan memberikan dampak kepada pelaku pasar. Berdasarkan pengalaman, pelaku pasar itu biasanya sudah melakukan respon sebelum peristiwa itu terjadi. Hari ini, respon itu sudah diperlihatkan ketika pemilu di luar negeri berjalan lancar, mereka melakukan aksi beli,” kata David.
Menurut dia, lonjakan indeks harga saham gabungan hari ini lebih banyak disebabkan faktor internal. Karena, perekonomian global tidak terlalu banyak mengalami guncangan.
“Kalau kita lihat fundamental emiten sebenarnya belum terlaul sesui harapan. Tetapi, faktor pemilu memberikan kepercayaan kepada pelaku pasar untuk melakukan aksi beli dan menahan sahamnya,” jelasnya.
Namun, dia memperkirakan aksi beli ini hanya bersifat temporer dan bukan jangka panjang. Karena itu, pelaksanaan pemilu legislatif pada 9 April nanti akan menentukan arah indeks dalam beberapa hari ke depan. Apabila berjalan lancar, David yakin IHSG akan bisa menembus level 5.000 sebelum akhir tahun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa