Suara.com - Pemilihan umum merupakan momentum tepat untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Karena itu, pengamat Perencanaan Pembangunan Nasional Syahrial Loetan mengingatkan, pemerintah pusat untuk menangkap semua momentum pertumbuhan ekonomi melalui pesta demokrasi Indonesia, 9 April nanti.
"Pemerintah harus cermat menangkap dan memanfaatkan momentum pemilihan umum (pemilu) legislatif dan presiden tahun 2014. Agar pertumbuhan tinggi bisa kita capai," ujar Syahrial Loetan dalam siaran pers yang diterima suara.com, Senin (7/4/2014).
Syahrial menilai, pada pemilu kali ini, geliat perekonomian masyarakat menjelang dan saat pemilu, cukup signifikan. Khususnya sektor-sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang akan mendorong perekonomian hingga sekitar 2-3%. Sebab, sektor-sektor UMKM itu akan memproduksi secara limpah berbagai atribut dan keperluan partai politik (parpol) yang akan digunakan menjelang dan saat pemilu 9 April, dan dilanjutkan saat pemilihan presiden periode 2014-2019.
Contohnya, kata dia, industri-industri garmen akan terlibat mendongkrak perekonomian nasional. Sebab, kebutuhan penggunaan bahan baku kain menjadi sangat tinggi. Baik untuk pembuatan bendera-bendera partai, kaos, dan atribut-atribut lainnya. Peningkatan permintaan bahan baku kain itu, berdampak pada meningkatnya jumlah pekerja. Implikasinya, tingkat pengangguran akan turun drastis, dan bermuara pada penurunan angka kemiskinan.
"Perputaran uang saat pemilu legislatif dan presiden saja, kami perkirakan mencapai angka fantastis, Rp 100 triliun. Karena itu, peluang besar dan momentum baik ini harus dioptimalkan pemerintah untuk mendongkrak perekonomian nasional. Harusnya pemerintah sangat concern terhadap hal ini," ungkap Syahrial.
Berita Terkait
-
Airlangga Bantah Perputaran Uang Saat Lebaran Alami Penurunan: Cenderung Moderat
-
Perputaran Uang Saat Nataru Diprediksi Tembus Rp100 Triliun
-
Potensi Perputaran Uang Selama Libur Nataru Bisa Hampir Rp100 Triliun
-
Deposit Judi Online Meroket Capai Rp 43 Triliun di 2024, PPATK: PR Berat Pemerintah dan Masyarakat
-
Tembus Rp283 Triliun, PPATK Sebut Melesatnya Perputaran Duit Judol Gegara Bandar Main Partai Kecil: Setoran Cuma Ceban!
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Rupiah Dibuka Demam Lawan Dolar Pada Perdagangan Hari Ini, Sentuh Level Rp 16.591
-
IHSG Dibuka Menghijau, Tiga Saham Bank Ini Malah Berwarna Merah
-
PLTS Terapung di Waduk Saguling Mulai Dibangun, Bisa Suplai Listrik 50 Ribu Rumah
-
OPEC+ Ngotot Tambah Produksi 137 Ribu BPH, Pasar Panik!
-
Ekonom Sarankan Pemerintah Beri Diskon Tarif Listrik Lagi Demi Daya Beli
-
IHSG Dibuka Hijau, Investor Pantau Data Ekonomi Domestik Penting.
-
Awali Pekan Ini, Harga Emas Antam Melompat ke Rekor Tertinggi Jadi Rp 2.250.000 per Gram
-
Gubernur Bank Indonesia : 94 Persen Bank Syariah Main di Pasar Uang
-
Siap Sambut QRIS di Arab Saudi 2026, Fintech RI Mulai Sediakan Dompet Digital
-
Kemenperin Beberkan Dampak Kebijakan Kemasan Rokok Polos Terhadap Industri