Suara.com - Hari ini, 160 tahun silam seorang penemu berjasa dalam dunia fotografi lahir di Rochester, New York, Amerika Serikat.
Orang itu bernama George Eastman. Eastman adalah penemu kamera dan roll film Kodak. Tak hanya membuat, Eastman sukses memasarkan dan mempopulerkan penggunaan roll film di dunia modern.
Eastman bukan berasal dari keluarga kaya. Sepeninggal ayahnya yang mengalami gangguan pada otak, ibu Eastman harus banting tulang membiayai sekolah Eastman. Namun, itu tak juga membantu. Eastman terpaksa putus sekolah saat SMA dan ikut bekerja.
Singkat cerita, Eastman sukses menemukan kamera dan roll film pertamanya. Setelah mendapat paten atas temuannya, Eastman membuat perusahaan produksi roll film. Ia menamainya Kodak.
Nama Kodak ini termasuk nama yang unik. Kata "Kodak" tidak memiliki arti sama sekali. Nama itu dibuat berdasarkan kesukaan Eastman pada huruf konsonan. Menurut Eastman, Kodak memenuhi tiga prinsip yang harus dipenuhi oleh sebuah nama, yakni "singkat, mudah diucapkan, dan tidak memiliki asosiasi dengan nama atau hal lainnya".
Kodak berkembang menjadi pemain utama dalam industri roll film di Amerika Serikat. Dalam bisnisnya, Eastman menganut strategi model bisnis "pisau cukur". Seperti perusahaan Gillete yang menjual alat cukur dan produk pelengkapnya, yakni pisau, demikian pula Eastman. Dia menjual kamera Kodak dan produk pelengkapnya, yakni roll film.
Selain tersohor sebagai pengusaha sukses, Eastman juga dikenal dengan sifat kedermawanannya. Eastman memang tak lulus SMA, namun banyak perguruan tinggi yang disumbang olehnya. Sebut saja, Institut Teknologi Rochester, Universitas Rochester, Institut Teknologi Massachusetts (MIT), dan Institut Tuskegee. Selain itu, banyak pula biro penelitian dan institusi kesehatan yang ia danai pembangunannya.
Di masa tuanya, Eastman menderita penyakit tulang belakang. Konon, lantaran sakit tak tertahankan, Eastman memutuskan untuk mengakhiri hidupnya pada usia 77 tahun. Ia menembak dirinya pada 14 Maret 1932. Sebuah catatan ditinggalkan bagi kawan-kawannya. "Kepada rekan-rekanku: Pekerjaanku sudah selesai. Buat apa menunggu?"
Sepeninggal Eastman, Kodak terus mengalami era kejayaan. Usaha mereka baru mendapat saingan saat datang pesaing dari negeri Jepang, Fuji pada era 80an. Saat itu, mereka harus rela berbagi pasar dengan Fuji.
Usaha Kodak kian menurun setelah kamera digital mulai menjamur. Industri roll film pun ditutup. Mereka beralih ke usaha pembuatan kamera digital. Namun, kamera digital buatan Jepang yang lebih murah membanjiri pasar dan tidak mampu dibendung. Kodak pun kalah saing.
Demi menyelamatkan perusahaan, Kodak banting setir. Kini mereka merambah industri teknologi percetakan. (nndb/Kodak.com)
Baca juga: Erno Rubik, Ferdinand von Zeppelin, Otto Rohwedder, Dave Thomas, William Hanna
Berita Terkait
-
Giorgio Armani, Si Perancang Baju Punggawa Chelsea
-
Ferdinand von Zeppelin, Sudah Terbangkan Manusia Sebelum Pesawat Ada
-
Otto Rohwedder, Tanpanya, Roti Tawar Akan Sulit Dimakan
-
David Karp, Tak Tamat SMA Tapi Sukses Bangun Usaha Triliunan
-
Dave Thomas, Bocah "Drop-Out" yang Sukses dengan Burger Wendy's
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!