Suara.com - Direktur Utama Perumnas Himawan Arief Sugoto menegaskan pemerintah perlu memperhatikan dorongan terhadap kebijakan yang bakal dapat memperbanyak sisi suplai perumahan guna mengatasi "back log".
"Dari sisi suplai belum maksimal untuk mengatasi 'back log' (kekurangan perumahan), padahal kesuksesan dalam sektor perumahan adalah dari memenuhi sisi suplai," kata Himawan Arief Sugoto di Jakarta, Kamis, (7/8/2014).
Himawan mengingatkan jumlah "back log" saat ini telah mencapai sekitar 15 juta rumah padahal pasokan dari beragam pengembang diperkirakan hanya mencapai sekitar 200.000 rumah per tahun.
Selain itu, Himawan Arief juga mengingatkan bahwa data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa permintaan terhadap perumahan mencapai sekitar 1 juta unit rumah per tahun.
Ia mengemukakan bahwa segmen yang disasar pengembang beragam seperti ada yang menyasar segmen menengah ke atas, tetapi Perumnas diyakini tetap menyasar kepada segmen menengah ke bawah.
Perumnas merupakan salah satu BUMN yang terbagi menjadi 8 regional strategis mempunyai tugas pokok menyediakan perumahan dan pemukiman bagi masyarakat menengah ke bawah.
Berdasarkan data Perumnas, BUMN tersebut telah membangun di lebih dari 187 kota dan 400 lokasi di seluruh Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz menginginkan pengembang yang tergabung dalam Real Estat Indonesia (REI) dapat mendorong anggotanya untuk menerapkan pola hunian berimbang dalam proyeknya.
"Saya belum melihat secara jelas aksi pengembang di lapangan untuk melaksanakan pola hunian berimbang," kata Djan Faridz.
Untuk itu, Djan juga meminta REI segera melakukan pendataan terhadap berbagai perusahaan pengembang yang belum menerapkan pola hunian berimbang.
Ia mengingatkan bahwa pola hunian berimbang dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk mendapatkan tempat tinggal karena pengembang juga harus membuat rumah sederhana. (Antara)
Berita Terkait
-
Profil Samuel Ardi Kristanto, Pengusaha Usir Nenek Elina yang Kini Ditangkap Polisi
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Gandeng Travelio, Perumnas Sulap Apartemen Jadi Aset Investasi Smart Management
-
Geliat Properti Akhir Tahun: Strategi 'Kota Terintegrasi' dan Akses Tol Jadi Magnet Baru
-
Tentakel Bisnis Hashim Djojohadikusumo yang Kian Kuat Menghisap
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak