Suara.com - Perusahaan animasi DreamWorks Animation telah tumbuh menjadi studio film dengan nilai 700 juta dolar Amerika per tahun. Kini, perusahaan Amerika Serikat itu menerima tawaran dari perusahaan raksasa telekomunikasi Jepang, SoftBank Corp. Tawaran itu adalah untuk membeli DreamWorks Animation dengan harga 3,4 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp40 triliun.
Sebuah sumber yang dekat dengan DreamWorks Animation mengungkapkan, SoftBank bersedia membeli saham perusahaan itu 32 dolar Amerika per lembar. Jumlah itu jauh lebig besar dibandingkan dengan harga saham saat ini yaitu 22,36 dolar Amerika. Sejumlah analis menyatakan, pembelian DreamWorks oleh SoftBank Corop akan menguntungkan perusahaan animasi itu di industri film.
Saat ini, DreamWorks Animation tidak terlalu banyak memproduksi film. Selain itu, film-film yang mereka produksi jarang menjadi box office kecuali How Train Your Dragon 2 yang dirilis pertengahan tahun ini. Film DreamWorks lain yang sukses antara lain Shrek dan Madagaskar.
Namun, mereka gagal ketika memproduksi Turbo dan Rise of the Guardians. Pada kuartal kedua tahun ini, DreamWorks Animation mencatat kerugian 15,4 juta dolar Amerika. Laura Martin, analis dari Needham & Co mengatakan, kekuatan uang dari SoftBank Corp akan memperkuat bisnis DreamWorks di film animasi.
Direksi DreamWorks memang tengah berupaya melakukan diversifikasi usaha, termasuk ke sektor televise, media digital hingga hiburan. Analis menilai, DreamWorks ingin mengikuti jejak sukses Disney dalam melakukan diversifikasi usaha.
“Penawaran yang diberikan SoftBank Corp itu merupakan penawaran premium karena di atas harga pasar. Kami berharap manajemen DreamWorks mau menerima tawaran itu,” kata Martin.
SoftBank Corp bukan perusahaan asing pertama yang ingin masuk ke industri film di Amerika. Matsushita Electric Industrial pernah membeli MCA, milik mantan bos Universal Pictures pada 1990 dengan harga 6,6 miliar dolar Amerika. Namun, mereka menjual lagi perusahaan itu lima tahun kemudian. (LATimes)
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi