Suara.com - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) meminta PT Pertamina (Persero) mengelola sendiri Blok Mahakam, Kalimantan Timur, setelah 2017.
Direktur Eksekutif Indef Ahmad Erani Yustika, mengatakan pemerintah telah mendengar aspirasi sebagian besar kalangan agar tidak memperpanjang kontrak Total E&P Indonesie di Mahakam.
"Kami sambut baik langkah pemerintah yang memberikan Mahakam ke Pertamina. Ini sesuai dengan tuntutan kita selama ini," katanya.
Selanjutnya, Erani yang juga Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang mengharapkan, Pertamina mengelola sendiri Mahakam.
"Pertamina sudah menyatakan sanggup mengelola Mahakam, sehingga sebaiknya pemerintah memberikan kesempatan kepada anak bangsa sendiri," katanya.
Menurut dia, pemerintah hanya perlu mengawal Pertamina dalam mengembangkan Mahakam, sehingga produksi tetap terjaga dan bahkan meningkat.
Namun demikian, ia menambahkan, kalaupun opsi kerja sama dengan Total yang diambil, maka Pertamina dan juga negara harus mendapatkan keuntungan yang maksimal. "Pertamina juga harus tetap mayoritas dan operator," ujarnya.
Anggota Komisi VII DPR dari Partai Nasdem Kurtubi juga meminta hal yang sama. "Total sudah kelola 50 tahun, sehingga sudah seharusnya Pertamina kelola sendiri saja," katanya.
Menurut dia, kandungan migas Mahakam masih cukup besar, sehingga kalau Pertamina kelola sendiri akan memberikan manfaat maksimal.
Ia meminta pemerintah segera mengeluarkan keputusan yang memberikan 100 persen hak partisipasi Mahakam ke Pertamina. (Antara)
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Mesin EDC, KPK Kini Juga Bidik Korupsi Alat Pengukur Stok BBM di Kasus Digitalisasi SPBU
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
KPK Ungkap Ada Pengkondisian Mesin EDC dalam Kasus Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina
-
Nasib BBM SPBU Swasta Masih Belum Final, ESDM Sebut BU-Pertamina Masih Negosiasi
-
Menkeu Purbaya dan Bos Pertamina Lakukan Pertemuan Tertutup: Mereka Semakin Semangat Bangun Kilang
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Berapa Gaji Pertama PPPK Paruh Waktu Setelah SK Diterima, Lebih dari dari UMR?
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Ekonomi Awal Pekan: BI Rate Bertentangan Konsensus Pasar, Insentif Jumbo Pacu Kredit
-
SK PPPK Paruh Waktu 2025 Mulai Diserahkan, Kapan Gaji Pertama Cair?
-
Menkeu Purbaya Mau Hilangkan Pihak Asing di Coretax, Pilih Hacker Indonesia
-
BPJS Watch Ungkap Dugaan Anggota Partai Diloloskan di Seleksi Calon Direksi dan Dewas BPJS
-
Proses Bermasalah, BPJS Watch Duga Ada Intervensi DPR di Seleksi Dewas dan Direksi BPJS 20262031
-
Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
-
Literasi Keuangan dengan Cara Baru Biar Makin Melek Finansial
-
Bahlil: Hilirisasi Harus Berkeadilan, Daerah Wajib Dapat Porsi Ekonomi Besar