Saat pertama kali mendirikan AirAsia, banyak yang memperkirakan maskapai ini akan bangkrut. Namun, Tony Fernandes berhasil mendobrak mitos baru dunia penerbangan, yakni terbang dengan biaya murah.
Slogan dirinya yang sangat terkenal saat itu adalah” semua orang mampu naik pesawat”. Ia pun menjadi pengusaha penerbangan papan atas di Asia.
Lahir di Kuala Lumpur 30 April 1964, lelakibernama lengkap Dato’ Anthony Francis Fernandes ini menyelesaikan kuliah di London School of Economics pada tahun 1987. Kesuksesan Fernandes ini tak lepas dari kegigihan dirinya yang banyak berguru di dunia musik dan penerbangan ke taipan Inggris Richard Branson, pemilik Virgin Records dan Virgin Airlines.
Jejak sang mentor yang meniti karier dari jalur musik ke penerbangan ini diikuti Fernandes. Ia lalu kembali ke Malaysia pada usia 27 tahun dan menjadi direktur termuda di Warner Music Malaysia. Tak lama, ia menjabat wakil presiden Warner Music Grup Asia Tenggara. Saat Warner bergabung dengan America Online, ia memilih keluar dan mulai membangun maskapai penerbangan bertarif rendah.
Namun usaha mengejar impian tak mudah. Permohonan untuk mendapat perizinan ditolak pemerintah. Hingga suatu saat, ia berhasil bertemu Perdana Menteri Mahathir Muhammad pada tahun 2001 dan diberi kesempatan untuk mengambil alih maskapai AirAsia yang nyaris bangkrut dengan utang setumpuk.
Tony membeli saham AirAsia yang saat diambil alih hanya memiliki dua pesawat Boeing dan setumpuk utang. Namun, dengan pengalaman mengelola Virgin Airlines, ia menyiapkan branding baru dengan warna dan logo huruf baru.
Impian besar dia adalah booming terbang berbiaya murah yang berhasil mengubah peta penerbangan Eropa. Hanya dalam waktu singkat, armada berkembang pesat dan dalam satu dekade AirAsia mampu menerbangakan 30 juta penumpang pertahun.
Usaha Fernandes akhirnya membuat AirAsia berhasil menancapkan dirinyadi Asia Tenggara. Hal ini tak lepas dari keberhasilan dirinya melobi pemerintah untuk menerapkan 'persetujuan langit terbuka' di Malaysia, Indonesia, Thailand dan Filipina.
Di Indonesia, ia membeli 49 saham maskapai Awair, sebuah maskapai berbiaya murah pada tahun 2004, kemudian melakukan re-branding sebagai AirAsia Indonesia pada tahun berikutnya.
Belakangan, diketahui sebagain saham AirAsia Indonesia dimiliki oleh Muhammad Reza, yang dikenal juga sebagai importir minyak untuk Pertamina.
Dengan sejumlah pesawat baru, Fernandes telah berbicara banyak di penerbangan Asia dengan membuka jalur baru ke Jepang dan India. Ia juga menghubungkan Asia dengan Eropa yang dimulai dengan penerbangan ke London. Kiprahnya makin berkibar di Inggris setelah membeli klub sepakbola Inggris QPR.
Namun peristiwa tak terduga terjadi di pengujung tahun 2014 ini.
"Ini adalah mimpi saya lebih buruk," tulisnya di Twitter. "Tapi tidak ada kata berhenti. Untuk semua staf saya Airasia, agar menjadi kuat, terus menjadi yang terbaik. Berdoalah keras. Terus melakukan yang terbaik untuk semua tamu kami”, ungkapnya. (The Guardian)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Dorong Digitalisasi Tata Kelola Legal Berbasis AI, Telkom Luncurkan TELIS 2.0
-
Jaya Real Property (JRPT) Siapkan Dana Rp 100 Miliar untuk Buyback Saham
-
Di Tengah Krisis Energi Dunia, Otomasi Jadi Tameng Baru Ketahanan Listrik Global
-
IHSG Menguat Tipis di Sesi I, Tarif Trump ke China Jadi Pemicu
-
Ekonom: Freeport Buka Peluang Baru bagi Papua
-
Menegakkan Prinsip Islamic Finance dalam Pengelolaan Zakat dan Wakaf
-
Mahendra Siregar Heran Ada Pergadaian Ilegal di Dekat Kantor OJK
-
Waspada! OJK Blokir 2.422 Nomor Kontak Debt Collector dan 22.993 Nomor Penipu
-
CBRE Punya Hubungan dengan Emiten RAJA? Ini Penjelasan dan Klarifikasinya
-
Cermati Fintech Group dan Privy Gelar Sesi Edukasi Finansial Mengenai Kebebasan Keuangan