Suara.com - Persoalan tidak tercapainya target penerimaan pajak di Indonesia, menjadi salah satu permasalahan yang ingin fokus dibenahi oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selain masalah sistem, antara lain tidak adanya koordinasi antar-departemen, politisi juga dinilai sebagai salah satu penyebab berlarutnya masalah ini.
Menurut politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Eva Kusuma Sundari, permasalahan pencapaian pajak memang salah satunya dikarenakan tidak adanya koordinasi antara departemen yang mengurus perizinan usaha dengan Ditjen Pajak.
"Persoalan ini berpeluang terjadinya manipulasi pajak. Ada problem struktural, khususnya koordinasi, sehingga pendapatan negara tidak sesuai," papar Eva, dalam diskusi Front Page bertema "Jokowi vs Mafia Pajak", di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (11/1/2015).
Namun lebih jauh, Eva juga menilai bahwa salah satu penyebab lain tidak tercapainya target penerimaan pajak adalah berkaitan dengan dunia politik. Tepatnya menurutnya, politisi kerap menjadi bagian dari persoalan itu.
Eva menurutkan, ada banyak kasus di mana petugas pajak coba mendatangi wajib pajak (WP) dari badan usaha harus gagal. Masalahnya, mereka bukannya berurusan dengan pihak perusahaan yang dituju, tetapi malah berhadapan dengan politisi.
"Mereka (politisi) menjadi backing pihak perusahaan untuk menghadapi petugas pajak," ungkapnya.
Selain itu, Eva menambahkan, diketahui banyak juga politisi yang memiliki perusahaan, tetapi tidak melaporkan atau tidak membayar pajaknya kepada negara.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group