Suara.com - Badan Kerja Sama Internasional Jepang (Japan International Cooperation Agency/JICA) menjamin pemberian pinjaman untuk pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) koridor selatan-utara tahap II yang ditargetkan rampung pada 2018, kata Andrinof A. Chaniago.
"JICA memberitahukan bahwa mereka akan melanjutkan proyek yang sudah direncanakan sebelumnya, seperti untuk tahap kedua MRT," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas itu seusai bertemu dengan Presiden JICA Akihiko Tanaka di Jakarta, Kamis (12/2/2015).
Kebutuhan pembiayaan proyek MRT tahap II ini, kata Andrinof, membutuhkan total anggaran sekitar Rp16 triliun. Namun, Andrinof tidak merinci berapa yang akan ditanggung JICA, mengingat jika melihat skema pembiayaan tahap I, Pemerintah Daerah DKI Jakarta melalui APBD juga ikut berpartisipasi.
"MRT tahap dua pendanaannya dibagi, tapi semua masih 'on the track'. JICA memberikan rasa aman, dan menyatakan pemerintah tidak perlu ragu melanjutkan," ujar dia.
Pembangunan MRT koridor selatan-utara tahap II mencakup rute Bundaran Hotel Indonesia hingga Kampung Bandan dengan panjang 8,1 kilometer.
JICA juga berkontribusi dalam pembiayaan MRT koridor selatan-utara tahap I untuk rute Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 15,2 kilometer. Pembangunan tahap I ini telah berjalan dan ditargetkan selesai pada waktu yang sama dengan tahap II di 2018.
Lebih lanjut, selain memastikan pembiayaan untuk MRT, kata Andrinof, JICA juga menegaskan komitmennya untuk berpartisipasi dalam pembangunan beberapa model infrastruktur seperti jaringan listrik Sumatera-Jawa, pembangunan beberapa infrastruktur energy dan juga fasilitas kawasan pendukung industri yakni "Technopark".
Bappenas telah merencanakan untuk membangun minimal 100 "Technopark" untuk mendukung pengembangan kawasan industri.
"Untuk 'technopark', mereka berpartisipasi lewat segi teknis," ujarnya.
Secara umum, ujar Andrinof, JICA sangat mendukung seluruh program pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
"Pokoknya JICA mengapresias apa yang digariskan di visi misi RPJMN. Termasuk yang di situ kita sebut dari awal pembangunan yang memperhatikan pelestarian lingkungan, dan pelestarian lahan produktif. Pihak JICA dan Jepang mendukung itu sebagai acuan dalam memberikan dukungan kerja sama," kata dia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T