Suara.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, nilai total simpanan bulan Desember 2014 mengalami peningkatan sebesar Rp41.122 miliar atau 0,98% (month on month). Peningkatan ini menjadikan total simpanan per akhir Desember 2014 mencapai Rp4.168 triliun
Sekretaris perusahaan LPS, Samsu Adi Nugroho mengatakan, berdasarkan jenis simpanan (giro, tabungan, deposit on call, deposito dan sertifikat deposito), sertifikat deposito mempunyai pertumbuhan jumlah rekening yang paling tinggi yaitu 61,08% (MoM). Jumlahnya rekeningnya meningkat dari 167 rekening (November 2014), menjadi 269 rekening (Desember 2014).
“Sedangkan jika dilihat dari sisi jumlah nominal, pertumbuhan nominal tabungan adalah yang tertinggi, (5,48% MoM). Di mana jumlah nominalnya dari sebesar Rp1.220 triliun (November 2014) menjadi Rp1.287 triliun (Desember 2014),” kata Samsu dalam keterangan pers yang diterima suara.com, Rabu (12/2/2015).
Untuk simpanan dengan nilai sampai dengan Rp2 miliar, jumlah rekeningnya meningkat sebesar 0,99% (MoM). Dari 159.082.972 rekening (November 2014) menjadi 160.663.860 rekening (Desember 2014). Jumlah nominal simpanan juga meningkat sebesar 4,29% (MoM). Per akhir November 2014 jumlah nominal simpanan berjumlah Rp. 1.811.593 miliar, meningkat menjadi Rp. 1.889.228 miliar (Desember 2014).
Adapun untuk simpanan dengan nilai diatas Rp2 miliar, jumlah rekeningnya meningkat 6,37% (MoM). Dari 204.840 rekening (November 2014) menjadi 217.897 rekening (Desember 2014). Sebaliknya jumlah nominal simpanan turun sebesar 1,58% (MoM), dari Rp. 2.315.843 miliar (November 2014) menjadi Rp. 2.279.331 miliar (Desember 2014).
Kata Samsu, terkait dengan jenis valuta, jumlah rekening simpanan dalam rupiah meningkat, namun jumlah rekening simpanan dalam valas mengalami penurunan.
“Peningkatan jumlah rekening simpanan dalam rupiah adalah sebesar 1,01% (MoM), dimana per akhir November 2014 berjumlah 158.202.432 rekening, menjadi 159.800.026 rekening pada akhir Desember 2014. Sementara itu, penurunan jumlah rekening simpanan dalam valas adalah sebesar 0,34% (MoM). Per November 2014 jumlahnya mencapai 1.085.380 rekening, kemudian turun menjadi 1.081.731 rekening di akhir Desember 2014,” jelasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina