Suara.com - Pemerintah diminta tidak ragu-ragu untuk menangkap pedagang yang memainkan harga beras di pasar. Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia, Khudori mengatakan, pemerintah sudah menggelontorkan beras melalui operasi pasar sebanyak 75 ribu ton.
Kata dia, pedagang harus membeli beras itu dengan harga Rp6.600 per kilogram dan menjual dengan harga Rp7.400 per kilogram. Namun, kata dia, tidak ada pedagang yang menjual beras dengan harga yang disarankan oleh pemerintah tersebut.
“Kalau Menteri Perdagangan sudah ada datanya, tidak perlu terlalu banyak berwacana, langsung tangkap saja pedagang yang memainkan harga itu. Karena, percuma saja dilakukan operasi pasar kalau yang seperti ini didiamkan saja,” kata Khudori kepada suara.com melalui sambungan telepon, Jumat (27/2/2015).
Khudori menambahkan, harga beras mulai naik sejak November tahun lalu yaitu sekitar Rp1.000 per kilogram. Namun, ketika itu tidak ada yang terlalu memperhatikan kenaikan harga beras itu.
Menurut dia, anomaly cuaca menjadi penyebab lain naiknya harga beras. Seharusnya, Februari hingga Mei sudah terjadi panen raya. Namun, karena musim hujan yagn datang terlambat maka masa paceklik semakin panjang.
Dia mengungkapkan, pedagang beras di pasar yang biasanya mendapat pasokan 3.000 ton beras per hari kini hanya menerima 1.500 ton per hari. Stok yang berkurang ini mengakibatkan harga beras terus naik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
Terkini
-
Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Tradisional, Pemerintah Setop Impor
-
Pengguna Nasabah Melonjak, Bank Jago Salurkan Kredit Tembus Rp 14,8 Triliun
-
Satgas PKH Segel Kawasan Konsesi Nikel PT Tonia Mitra Sejahtera
-
28 Juta Warga RI Kesulitan Akses Air Bersih, BUMN Gotong Royong Ikut Bantu
-
BSI Manfaatkan Potensi Green Zakat untuk Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
-
Emas Antam Anjlok, Tapi Harganya Masih Tinggi Rp 2.088.000 per Gram
-
Gedung DPR Nepal Hangus Dibakar, Nilai Bangunannya Mencapai Rp 717 Miliar
-
IHSG Masih Menguat Jumat Pagi, Saham-saham Perbankan Tetap Berjaya
-
Pinjol Ilegal Merajalela? KPPU Panggil 97 Perusahaan dan OJK
-
Menkeu Baru Mau Guyur Rp200 Triliun ke Perbankan, Ternyata Bisa Tambah Lapangan Kerja