Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap maraknya tawaran permainan uang (money game) bisnis online Manusia Membantu Manusia (MMM).
Menurutnya, ivestasi yang digunakan oleh MMM adalah model perputaran uang yang berbahaya dan tidak sehat dan mengacu pada skema Ponzi.
"Masyarakat harus tahu, kalau MMM itu jenis investasi bodong. Jika anggota investasi MMM tidak bertambah, otomatis akan mempengaruhi perputaran uang mereka. ini yang membahayakan bagi masyarakat, karena uang mereka akan hilang. Jika masyarakat ada yang merasa telah dirugikan, harap segera melapor ke Otoritas Jasa Keuangan," tuturnya Selasa (14/4/2015).
Investasi bodong MMM Indonesia menjadi pembicaraan hangat belakangan ini di masayarakat. Karena ditengarai sebagai usaha bisnis online yang menguntungkan. Program MMM menawarkan pembagian keuntungan hingga 30 persen perbulan.
Dikutip dari laman MMM Indonesia, MMM disebut komunitas dimana semua peserta saling membantu. MMM hanya memberikan Anda program teknis yang membantu jutaan orang di seluruh dunia untuk mencari orang yang butuh dana bantuan dan jutaan orang yang siap memberi dana bantuan dengan sukarela.
“Hari ini anda membantu, bulan depan anda dibantu !! Begitulah cara kerja sistem ini Satu hal lagi, tidak ada sepeserpun uang yang di transfer ke admin, semua uang tetap di rekening partisipan masing-masing,” demikian yang ditulis di laman MMM Indonesia.
Tidak banyak orang yang tahu alasan sebenarnya MMM diciptakan. Sang penemu MMM, Sergey Mavrodi, menutupi alasan yang sebenarnya dengan ideologi bahwa MMM akan menggantikan sistem keuangan modern.
Padahal jika ditelusuri lebih lanjut, Mavrodi menciptakan MMM untuk keuntungan pribadi. Lagipula, tidak mungkin sebuah sistem diciptakan hanya untuk memfasilitasi transfer antara sesama anggotanya.
Selidik punya selidik, ternyata Mavrodi juga mendapatkan untung dari permainan uang ini. Dari sebagian uang yang dikirim para pemain atau istilahnya Provide Help/PH itu dikirim ke rekening bayangan milik Mavrodi.
Selama ini para pemain MMM menyetor uang alias PH ke beberapa rekening berbeda yang sudah ditentukan sistem. Setelah setor uang, tinggal menunggu kiriman uang plus bunganya 30 persen atau istilahnya Get Help (GH).
Untuk itu, Sofyan menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam berinvestasi dan meminta Kominfo segera mencabut iklan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global