Suasana bongkar muat di pelabuhan peti kemas Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (8/10). (Antara)
Badan Pusat Statistik menyebutkan nilai ekspor Indonesia pada Maret 2015 sebesar mencapai 13,71 miliar dollar AS atau sekitar Rp177,75 triliun , naik 12,63 persen dari Februari 2015 pada beberapa komoditi. Meski terjadi peningkatan di berbagai komoditi, namun jika dibandingkan dengan tahun 2014 di periode yang sama, ekspor Indonesia mengalami penurunan 9 persen.
Badan Pusat Statistik melaporkan ekspor RI dari Januari-Maret 2015 tercatat sebesar 39,13 miliar dollar AS, atau mengalami penurunan sebesar 11,67 persen dibanding periode sama tahun 2014 lalu.
Kepala BPS Suryamin mengatakan ekspor pada sektor minyak mentah dan gas mengalami kenaikan secara month to month.
"Ini bahan bakar mineral kita naik 23,61 persen, lemak minyak hewan nabati 8,9persen. Mesin peralatan juga naik 9,9persen. Kalau yang cukup tinggi itu di perhiasan dan permata sebesar 24,15persen. Mungkin di dalamnya juga ada akik. Itu mungkin berperan karena sekarang sedang trennya," kata Suryamin di kantor BPS, Rabu (15/4/2015).
Untuk total ekspor Januari-Maret 2015, angkanya mencapai 39,13 miliar dollar AS, turun 11,67 persen (YoY). Begitu juga ekspor non migas Januari-Maret 2015 mencapai 33,43 miliar dollar AS turun 8,23 persen. Namun demikian meski terjadi penurunan, pangsa pasar terbesar ekspor non migas pada Maret 2015 Indonesia adalah Amerika Serikat.
"Pangsa ekspor non migas Indonesia pada Maret 2015 tertinggi ke Amerika Serikat sebesar 3,78 miliar miliar dollar AS dengan share 11,31 persen. Sedikit menurun dari tahun lalu, tapi ini karena Amerika Serikat membuktikan membaik ekonominya," katanya.
Kedua adalah ke Jepang yaitu 3,56 miliar miliar dollar AS dengan share 10,66 persen. Selanjutnya China sebesar 3,13 miliar miliar dollar AS dengan share 9,37 persen.
"Sedangkan untuk ekspor ke ASEAN sebesar 6,84 miliar miliar dollar AS dengan share 20,46 persen dan Uni eropa sebesar 3,64 miliar miliar dollar AS dengan share 10,89 persen," katanya.
Badan Pusat Statistik melaporkan ekspor RI dari Januari-Maret 2015 tercatat sebesar 39,13 miliar dollar AS, atau mengalami penurunan sebesar 11,67 persen dibanding periode sama tahun 2014 lalu.
Kepala BPS Suryamin mengatakan ekspor pada sektor minyak mentah dan gas mengalami kenaikan secara month to month.
"Ini bahan bakar mineral kita naik 23,61 persen, lemak minyak hewan nabati 8,9persen. Mesin peralatan juga naik 9,9persen. Kalau yang cukup tinggi itu di perhiasan dan permata sebesar 24,15persen. Mungkin di dalamnya juga ada akik. Itu mungkin berperan karena sekarang sedang trennya," kata Suryamin di kantor BPS, Rabu (15/4/2015).
Untuk total ekspor Januari-Maret 2015, angkanya mencapai 39,13 miliar dollar AS, turun 11,67 persen (YoY). Begitu juga ekspor non migas Januari-Maret 2015 mencapai 33,43 miliar dollar AS turun 8,23 persen. Namun demikian meski terjadi penurunan, pangsa pasar terbesar ekspor non migas pada Maret 2015 Indonesia adalah Amerika Serikat.
"Pangsa ekspor non migas Indonesia pada Maret 2015 tertinggi ke Amerika Serikat sebesar 3,78 miliar miliar dollar AS dengan share 11,31 persen. Sedikit menurun dari tahun lalu, tapi ini karena Amerika Serikat membuktikan membaik ekonominya," katanya.
Kedua adalah ke Jepang yaitu 3,56 miliar miliar dollar AS dengan share 10,66 persen. Selanjutnya China sebesar 3,13 miliar miliar dollar AS dengan share 9,37 persen.
"Sedangkan untuk ekspor ke ASEAN sebesar 6,84 miliar miliar dollar AS dengan share 20,46 persen dan Uni eropa sebesar 3,64 miliar miliar dollar AS dengan share 10,89 persen," katanya.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Akui Ada Pengajuan Izin Bursa Kripto Baru, OJK: Prosesnya Masih Panjang
-
Saham AS Jeblok, Bitcoin Anjlok ke Level Terendah 7 Bulan!
-
Baru 3,18 Juta Akun Terdaftar, Kemenkeu Wajibkan ASN-TNI-Polri Aktivasi Coretax 31 Desember
-
BUMN-Swasta Mulai Kolaborasi Perkuat Sistem Logistik Nasional
-
IHSG Lesu Imbas Sentimen Global, Apa Saja Saham yang Top Gainers Hari Ini
-
Gaji PNS Naik Tahun Depan? Ini Syarat dari Kemenkeu
-
Menkeu Purbaya Yakin Sisa Anggaran Kementerian 2025 Lebihi Rp 3,5 Triliun
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat di Jumat Sore, Didorong Surplus Transaksi Berjalan
-
Sinyal Bearish Bitcoin: Waspada Bull Trap di Tengah Ketidakpastian Makro Global
-
Perkuat Tulang Punggung Ekonomi, BRI Salurkan KUR untuk UMKM