Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil akhirnya angkat bicara terkait kasus beras plastik yang telah meresahkan masyarakat beberapa minggu terakhir.
Sofyan mengatakan jika memang benar beras plastik dari luar negeri, hal ini berarti produk tersebut termasuk dalam barang selundupan. Pasalnya, selama ini pemerintah belum mengeluarkan izin impor beras.
“Kalau memang itu terbukti beras plastik dan asalnya dari luar negeri, berarti itu diselundupkan. Selama ini tidak ada impor sama sekali. Kalau ada peredaran beras impor, berarti ini kriminalitas, diselundupkan, ya kalau ada. Jadi harus dipastikan dulu itu dari mana,” katanya di kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (26/5/2015).
Menurutnya opsi impor beras akan dilihat bulan Juni nanti. Hal tersebut dilakukan jika stok beras dalam negeri sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan beras nasional.
"Kita akan ada impor, kalau butuh. Ini (opsi membuka keran impor) Juni baru kita nilai," kata dia.
Sofyan akan menyerahkan sepenuhnya terkait kasus beras plastik ini kepada pihak kepolisian. Pasalnya, kepolisian yang berwenang melakukan tindakan hukum sebagai penegak hukum jika memang benar adanya peredaran beras plastik tersebut.
“Ini diserahkan kepada kepolisian saja, karena mereka yang berwenang dalam hal ini. Kalau memang itu tindakan kriminalitas pelakunya harus ditindak dan dijatuhi hukuman,” kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025