Negara Indonesia kini sedang mengalami pergerakan yang cukup signifikan di bidang properti. Banyak perumahan yang baru dibangun di daerah baru dan yang tadinya belum umum dijamah penduduk.
Apartemen menjulang di kota-kota besar dekat pusat perkantoran. Ini semua membuat Indonesia semakin kaya akan properti!
Hal ini pula lah yang membuat semakin banyak investor properti. Apakah Anda sudah mulai berpikir untuk menjadi salah satunya? Kalau iya, apa yang menjadi pilihan Anda dalam investasi properti ?
Mari simak artikel berikut yang menjelaskan mengenai jenis-jenis investasi properti yang mungkin dilakukan, beserta masing-masing kelebihan serta kekurangannya.
1. Tanah
Sama seperti emas, tanah adalah salah satu invetasi yang aman dari inflasi, alias tidak terpengaruh jika mengalami peningkatan inflasi. Harganya tidak mengalami penurunan. Tanah adalah salah satu investasi di sektor properti yang paling mudah dibandingkan dengan yang lainnya. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan jika Anda mau berinvestasi tanah:
Kelebihan:
- • Harganya cenderung selalu naik setiap tahunnya
- • Biaya perawatan yang minim
- • Jika lokasinya strategis, harganya bisa naik berkali-kali lipat
- • Tidak perlu menggunakan asuransi
Kelemahan:
- • Tanah lebih sulit dijual, dibandingkan dengan produk properti lainnya seperti apartemen atau rumah, terutama jika tidak berada di daerah yang berkembang.
- • Harus diberi batas atau pagar agar tidak disalahgunakan orang lain, maka dari itu harus diberi pengawasan extra
- • Lahan kosong tidak akan mendapatkan sewa seperti rumah atau apartemen
- • Semakin tanahnya luas, semakin sulit pula untuk menjualnya
- • Sulit dijadikan jaminan utang di bank
2. Rumah
Rumah merupakan satu dari sekian banyak kebutuhan primer orang Indonesia di zaman kini. Di zaman sekarang memang sulit untuk membeli rumah karena harganya yang terus melambung dengan tinggi, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Ditambah lagi dengan ketidakstabilan ekonomi di negara ini. Namun walaupun begitu, rumah masih menjadi pilihan bagi masyarakat dibandingkan dengan apartemen. Berikut kelebihan serta kekurangan dalam berinvestasi rumah:
Kelebihan:
- • Relatif mudah dijual
- • Bisa dijadikan agunan ke bank
- • Bisa disewakan untuk menambah pemasukan setiap bulannya
- • Harga rumah tiap tahunnya juga mengalami kenaikan tiap tahunnya
- • Tingkat permintaan yang tinggi, terlebih jika dekat dengan akses tol, persimpangan jalan utama, pusat perbelanjaan, pendidikan atau pun hiburan lainnya
Kelemahan:
- • Memerlukan biaya asuransi (Jika Diperlukan)
- • Mengalami penyusutan nilai ekonomis tiap tahunnya
- • Memerlukan biaya perawatan, dan jika berada di komplek perumahan, memerlukan biaya keamanan, kebersihan dan lainnya
- • Perlu untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), sehingga lebih mahal daripada investasi tanah
- • Terkadang ada yang harus diperbaiki atau direnovasi jika penyewa rumah Anda tidak apik dalam menyewa rumah Anda
3. Apartemen
Investasi sektor properti yang satu ini juga menjanjikan. Di zaman modern ini, banyak dari merek yang bekerja dan jarang berada di rumah, sehingga membeli apartemen. Jumlah apartemen kini semakin banyak. Itulah mengapa bisnis apartemen bisa dibilang menjanjikan dan bagus prospeknya untuk di masa mendatang. Berikut sedikit penjelasan tentang investasi apartemen, mengenai kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan:
Berita Terkait
-
Tren Kota Mandiri Menguat, Bisnis Properti Dianggap Masih Stabil
-
LPKR Manfaatkan Momentum Tumbuhnya Sektor Properti untuk Cari Pundi-pundi Cuan
-
SMRA Guyur Dana ke Dua Anak Usaha Senilai Rp 972,31 Miliar
-
Dua Warga Israel Diduga Eks Tentara IDF Kelola Vila Mewah, Imigrasi Bergerak
-
Prospek Bisnis Properti di Tengah Pertumbuhan Pariwisata
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global Capai 3% Buntut Penurunan Suku Bunga The Fed
-
SIM Mati Bisa Diperpanjang? Ini Syarat Terbaru dan Biayanya
-
LPDB Dorong Koperasi Pondok Pesantren Jadi Mitra Strategis Koperasi Desa Merah Putih
-
Minim Sentimen, IHSG Berakhir Merosot ke Level 8.618 Hari Ini
-
Rundown dan Jadwal Ujian CAT PPPK BGN 2025 18-29 Desember 2025
-
ESDM Mulai Jalankan Proyek Pipa Gas Dusem, Pasok Energi dari Jawa ke Sumatera
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Riset: Banyak Peminjam Pindar Menderita Gunakan Skema Pembayaran Tadpole
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Rupiah Terus-terusan Meloyo, Hari Ini Tembus Rp 16.700