Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan salah satu sumber penghasilan bagi bank melalui kredit yang disalurkan kepada masyarakat. Itu sebabnya, bank memiliki kepentingan terhadap KPR untuk memastikan uang yang disalurkan kepada masyarakat tersebut aman dan dapat dikembalikan kepada bank dengan skema dan dalam jangka waktu tertentu.
Sehingga wajar saja jika bank berhati-hati terhadap pengajuan KPR oleh masyarakat. Bank tidak menerima semua aplikasi peminjaman uang karena ada banyak pertimbangan yang menyebabkan bank menerima atau pun menolak pengajuan KPR.
Nah, berikut ini berbagai penyebab mengapa KPR Anda ditolak oleh bank.
1. Penghasilan Tidak Cukup
Suara.com - Bank akan mempelajari informasi keuangan Anda untuk menilai kredibilitas Anda, seperti pendapatan rutin Anda per bulan melalui slip gaji atau dari rekening Anda. Selain itu, bank juga memperhitungan join income.
Pada umumnya bank akan menerima pengajuan KPR dengan cicilan sebesar sepertiga dari penghasilan total. Misalnya, jika penghasilan Anda Rp 6 juta per bulan, maka maksimal cicilan yang diizinkan bank sebesar Rp2 juta per bulan.
Oleh sebab itu, jika bank melihat kondisi keuangan Anda tidak cukup mampu untuk membayar cicilan, maka bank akan menolak KPR Anda. Namun, yang perlu Anda perhatikan adalah jangan mencoba memperbaiki atau memanipulasi data rekening Anda, karena jika ketahuan, maka nama Anda akan selamanya jelek di mata perbankan.
2. Uang Muka Tidak Cukup
Jika Anda tidak memiliki cukup uang untuk membayar besaran uang muka atau down payment (DP) seperti yang sudah diatur oleh pemerintah dan bank, maka pengajuan KPR Anda terpaksa tidak bisa diterima oleh Bank. Tidak punya uang muka yang cukup juga menjadi alasan bank menolak Anda.
3. Nasabah Punya Banyak Utang
Suatu bank dapat memperoleh data hutang Anda pada bank yang lain. Sehingga jika Anda diketahui sedang memiliki utang di waktu yang sama, misalnya hutang kartu kredit, maka bank akan berpikir dua kali untuk menyetujui aplikasi Anda. Hal ini menjadi bahan perhitungan bank untuk memastikan kelancaran pembayaran cicilan KPR nantinya.
4. History Pembayaran Utang Kurang Mulus
Selain hal-hal di atas, bank juga memperhatikan history pembayaran utang masa lalu Anda. Karena melalui riwayat pelunasan utang tersebut, bank dapat menilai seperti apa watak Anda, apakah dapat dipercaya dan disiplin membayar cicilan utang. (Tri Andry)
| Published by Rumahku.com |
Berita Terkait
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
PSM Kalah dari Persib Bandung, Tomas Trucha Bangga dengan Penampilan Pemainnya
-
Hasil Liga Inggris: Tekuk Nottingham, Manchester City Geser Arsenal dari Puncak Klasemen
-
Dirumorkan Dibidik Persija Jakarta, Ezra Walian Menggila di Persik Kediri
-
Hasil dan Klasemen BRI Super League: Hajar PSM Makassar, Persib Bandung Kokoh di Puncak
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga