- BUMN bangun 15 ribu Huntara di Sumatra; 500 unit ditargetkan tuntas akhir tahun ini.
- Brantas Abipraya kerahkan alat berat & kerja 24 jam demi percepat pemulihan ekonomi.
- Danantara & BP BUMN koordinasikan pemulihan air bersih hingga jaringan komunikasi.
Suara.com - Sektor infrastruktur nasional bergerak cepat dalam memacu pemulihan ekonomi dan sosial pascabencana banjir di Wilayah Sumatra.
PT Brantas Abipraya (Persero) bersinergi dengan Danantara Indonesia dan Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN) dan BUMN Infrastruktur lainnya mempersiapkan dukungan lanjutan berupa pembangunan sekitar 15.000 unit hunian sementara (Huntara) di berbagai lokasi terdampak bencana.
Sebagai bagian dari tahapan pemulihan pascabencana, sebanyak 500 unit ditargetkan tuntas hingga akhir tahun ini.
“Keterlibatan aktif perusahaan dalam penanganan bencana merupakan bagian dari tanggung jawab BUMN dalam mendukung negara dan masyarakat, khususnya pada masa darurat dan pemulihan pascabencana,” ujar Direktur Utama Brantas Abipraya, Sugeng Rochadi.
Dijelaskannya lagi, lewat pembangunan ini Brantas Abipraya menegaskan komitmennya untuk melayani sepenuh hati dengan bekerja 24 jam tanpa henti untuk masyarakat terdampak bencana.
Perusahaan mengerahkan seluruh sumber daya, alat berat, serta tenaga kerja guna mempercepat pemulihan pascabencana melalui pembangunan Huntara, sekaligus memastikan aktivitas dan kehidupan masyarakat dapat kembali berjalan normal dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Chief Operating Officer Danantara Indonesia sekaligus Kepala BP BUMN, Dony Oskaria, menyampaikan bahwa langkah tersebut merupakan wujud komitmen BUMN dalam memastikan proses pemulihan berjalan cepat, terkoordinasi, dan berkelanjutan.
Dukungan yang diberikan mencakup pemulihan infrastruktur telekomunikasi, penyediaan air bersih, pengerahan alat berat, serta pelibatan ribuan tenaga kerja untuk kegiatan pembersihan dan pemulihan wilayah terdampak, termasuk di Aceh Tamiang.
Senada dengan hal tersebut SVP Divisi Operasi 3 Brantas Abipraya, Syafriandy menambahkan bahwa seluruh jajaran operasional siap bekerja 24 jam tanpa henti sesuai arahan manajemen puncak.
Baca Juga: Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
Ia menegaskan bahwa penyelesaian pembangunan Huntara menjadi prioritas utama, sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan dalam mendukung percepatan pemulihan dan pemulangan kehidupan masyarakat terdampak ke kondisi yang lebih layak dan aman.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Penggunaan Keuangan Digital Meningkat, Volume Transaksi QRIS Tembus Rp1.092 Triliun