-
- Menteri Keuangan mengungkapkan bahwa banyak Kementerian dan Lembaga mengembalikan anggaran yang tidak terserap di akhir tahun 2025 dengan total melebihi Rp10 triliun.
- Beberapa sektor yang mencatat penyerapan tidak maksimal di antaranya adalah Kementerian Pekerjaan Umum serta dana untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR).
- Pemerintah memperkirakan realisasi penyerapan APBN 2025 secara keseluruhan hanya mencapai angka 95 persen.
Suara.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku saat ini makin banyak Kementerian atau Lembaga (K/L) yang mengembalikan anggaran ke Kemenkeu lantaran tak terserap hingga akhir tahun.
"Ada beberapa tapi saya lupa detailnya, tapi ada beberapa yang mengembalikan," katanya saat ditemui di Kejaksaan Agung (Kejagung), dikutip Jumat (28/12/2025).
Ia mengaku kalau pengembalian anggaran sudah melebihi Rp 4,5 triliun dari yang sebelumnya telah diterima.
Menkeu Purbaya membeberkan, salah satu yang sudah mengembalikan anggaran tak terserap adalah Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Selain itu dana untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga belum terserap maksimal.
"kalau enggak salah dari PU ada. Ada (dana) yang besar masuk ke kita. KUR juga enggak semuanya terserap. Ada sedikit macet beberapa triliun. Ada juga yang lain," lanjutnya.
Kendati begitu Purbaya tidak merinci lebih lanjut K/L mana yang paling banyak mengembalikan anggaran tak terserap ke negara. Tapi dia memastikan pengembalian anggaran tak terserap melebihi Rp 10 triliun.
"Target? (Rp 10 triliun) ada," jelasnya.
Sebelumnya Purbaya mengatakan kalau pengembalian anggaran oleh K/L lazim dilakukan di akhir tahun. Ia memperkirakan serapan anggaran APBN 2025 hanya 95 persen.
"Saya belum lihat, tapi ada, dan sebagian juga dibalikin. Ya tapi begitu lah, kita perkirakan biasanya memang hanya 95 persen dari APBN yang terserap," kata Purbaya, dikutip Rabu (17/12/2025).
Baca Juga: Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
Bendahara Negara mengakui kalau K/L dengan tingkat serapan anggaran di bawah 90 persen terbilang sedikit. Makanya dia menunggu hingga akhir tahun apakah masih ada K/L yang bisa merealisasikan anggaran.
Berita Terkait
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Geger Kabar Selebgram Ayu Aulia Dilantik di Kemhan, Jenderal TNI Turun Tangan Beri Klarifikasi
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Bukan Mobil Premium, Tunggangan Anak Menkeu Purbaya Beda Dari yang Lain
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
Terkini
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Penggunaan Keuangan Digital Meningkat, Volume Transaksi QRIS Tembus Rp1.092 Triliun
-
Tutup Tahun, 7 Bank RI Tumbang
-
Purbaya Pakai Uang Korupsi Sitaan Kejagung Rp 6,6 Triliun buat Tambal Defisit APBN
-
Industri Pulp & Kertas RI Tembus Ekspor USD 8 Miliar, Kemenperin Bilang Begini