Kurs dolar AS turun terhadap sebagian besar mata uang utama pada Jumat (31/7/2015) waktu setempat). Hal ini disebabkan data ekonomi yang keluar dari negara itu negatif, meredam sentimen pasar untuk kenaikan suku bunga pada awal September.
Sentimen konsumen AS melemah pada Juli. Indeks sentimen konsumen dari Thomson Reuters/University of Michigan turun dari 96,1 pada Juni menjadi 93,1 bulan ini, jauh di bawah konsensus pasar sebesar 94,1.
Sementara itu, Indeks Biaya Ketenagakerjaan AS mencatat kenaikan kuartalan terkecil dalam 33 tahun. Indeks, yang dipandang sebagai ukuran luas biaya tenaga kerja, naik hanya 0,2 persen pada kuartal kedua, Departemen Tenaga Kerja mengatakan Jumat. Perkiraan terbaru itu berada di bawah konsensus pasar naik 0,6 persen.
Para analis mengatakan data yang lemah mengambil beberapa kecerahan dari laporan PDB kuat pada Rabu, dan menahan ekspektasi bank sentral untuk menaikkan suku bunga pada kuartal ini.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,34 persen menjadi 97,227 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,0981 dolar dari 1,0921 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5618 dolar dari 1,5600 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7304 dolar dari 0,7286 dolar.
Dolar AS dibeli 123,93 yen Jepang, lebih rendah dari 124,24 yen dari sesi sebelumnya. Dolar AS sedikit menurun ke 0,9663 franc Swiss dari 0,9701 franc Swiss dan meningkat menjadi 1,3083 dolar Kanada dari 1,2999 dolar Kanada. (Antara)
Berita Terkait
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
PSM Kalah dari Persib Bandung, Tomas Trucha Bangga dengan Penampilan Pemainnya
-
Hasil Liga Inggris: Tekuk Nottingham, Manchester City Geser Arsenal dari Puncak Klasemen
-
Dirumorkan Dibidik Persija Jakarta, Ezra Walian Menggila di Persik Kediri
-
Hasil dan Klasemen BRI Super League: Hajar PSM Makassar, Persib Bandung Kokoh di Puncak
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga