Suara.com - Pemerintah Indonesia disebut sangat tergantung dengan investasi asing. Ini ditandai dengan kepemilikan modal asing yang begitu besar.
Pakar Perbankan, Iwan Nataliputra mengatakan hal ini rentan terjadi gangguan perekonomian lewat penarikan saham asing besar-besaran. Hal itu akan mengganggu stabilitas mata uang.
"Siapa sih yang memiliki surat utang obligasi pemerintah? Itu hampir 40 persen dipegang oleh asing. Berapa besar kepemilikan asing yang ada di bursa saham bursa efek?" kata Iwan di Jakarta, Selasa (1/9/2015).
Menurut dia pemerintah perlu membuat regulasi pembatasan saham kepemilikan asing. Sebab sampai saat ini tidak ada ukuran jelas.
"Dijaga jangan terlalu tinggi dan rendah (besaran saham asing). Aturannya juga mesti kuat," kata dia.
Selain membatasi kepemilikan investasi asing, pemerintah juga diminta untuk fokus mengembangan sektor industri yang menguntungkan. Semisal industri pariwisata dan tekstil.
"Industri mana yang punya potensi, industri mana yang akan dikembangkan. Jangan tidak fokus, tapi harus selektif," kata dia.
Alasan sektor pariwisata sangat berpotensi menaikkan perekonomian karena Indonesia unggul di sektor ini. Alam Indonesia lebih baik daripada Malaysia, bahkan Singapura.
"Ini sangat indah. Singapora nggak ada apa-apanya. Nggak ada yang natural selain Indonesia. Singapura cuma bikinan saja semua. Sementara kita punya dari Sabang sampai Merauke," jelasnya.
Selain itu jumlah wisatawan luar negeri juga terus meningkat. Namun sayangnya sampai saat ini pemerintah belum fokus mengembangkannya.
"Seharusnya pemerintah itu tahu." tutup Iwan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Proses Bermasalah, BPJS Watch Duga Ada Intervensi DPR di Seleksi Dewas dan Direksi BPJS 20262031
-
Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
-
Literasi Keuangan dengan Cara Baru Biar Makin Melek Finansial
-
Bahlil: Hilirisasi Harus Berkeadilan, Daerah Wajib Dapat Porsi Ekonomi Besar
-
Menkeu Purbaya Akhirnya Ungkap Biang Kerok Masalah Coretax, Janji Selesai Awal 2026
-
Setahun Berjalan, Hilirisasi Kementerian ESDM Dorong Terciptanya 276 Ribu Lapangan Kerja Baru
-
Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat
-
Lowongan Kerja PT Surveyor Indonesia: Syarat, Jadwal dan Perkiraan Gaji
-
Profil BPR Berkat Artha Melimpah, Resmi di Bawah Kendali Generasi Baru Sinar Mas