Suara.com - Direktur Eksekutif Institute for Essential Reform Fabby Tumiwa mengimbau pemerintah agar tidak meributkan proyek listrik 35 ribu MW milik yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, di muka umum. Pasalnya, kata dia, saat ini yang dibutuhkan masyarakat adalah kesiapan pemerintah memenuhi kebutuhan listrik.
“Masyarakat itu nggak perlu ada keributan yang seperti ini. kalau pemerintah mau rebut jangan diluar terus mengadakan konferensi pers. Yang penting soal listrik ini, kebutuhan masyarakat terpenuhi mengingat pertumbuhan masyarakat dan perekonomian terus berkembang. Listrik menjadi pokok yang sangat penting bagi kesejahteraan masyarakat,” kata Fabby saat ditemui di gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Minggu (13/9/2015).
Ia juga meminta pemerintah segera merealisasikan kebutuhan listrik di daerah yang selama ini belum teraliri setrum. Selain itu juga memenuhi rasio elektrifikasi di seluruh Indonesia yang terbilang masih kalah jika dibandingkan dengan negara-negara lain.
Pasalnya, jika pemerintah tidak segera memenuhi kebutuhan listrik, diperkirakan dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan mengalami krisis listrik.
"Rakyat butuhnya listrik, kalau tidak dipenuhi akan ada krisis padam, itu sangat mungkin terjadi. Bisa lancar jika kementerian terkait bersama PLN merealisasikan sebanyak mungkin dari 35 ribu MW," katanya.
Meski keluar berbagai anggapan, jika pemerintah membangun proyek 35 ribu MW akan kelebihan pasokan dan PLN akan menanggung kerugian, hal ini bisa diatur dengan menyesuaikan dari sistem yang ada di PLN.
"Walaupun ada kemungkinan over supply, bisa diatur, tapi jangan sampai kekurangan listrik," katanya.
Fabby mengimbau pemerintah untuk tetap berkonsentrasi merealisasikan semua itu.
“Terserah caranya mau bagaimana. Yang penting di masyarakat itu mereka harus mendapatkan pasokan listrik. Karena penyediaan pasokan listrik ini sudah menjadi tugas dan tanggungjawab bagi pemerintah,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang
-
Penumpang Kereta Api Tembus 369 Juta Hingga September 2025
-
Petrindo Akuisisi GDI, Siapkan Rp 10 Triliun untuk Bangun Pembangkit Listrik 680 MW di Halmahera