Suara.com - Meminjam dana untuk pernikahan masih menjadi pro dan kontra di masyarakat. Yang kontra menganggap pernikahan hanya sehari, sedangkan kehidupan setelah pernikahan masih panjang. Sebaiknya jangan bebani kehidupan setelah pernikahan dengan hutang waktu pernikahan, cukup lakukan ijab qabul di KUA. Tanpa perlu memaksakan pesta pernikahan, agar lebih hemat biaya.
Sedangkan yang pro beranggapan pesta pernikahan adalah momen yang sakral sekali seumur hidup. Sehingga tidak masalah meminjam dana pernikahan, asalkan dalam mengangsur setiap bulannya tidak keberatan.
Meminjam uang untuk biaya pernikahan baik melalui KTA maupun pinjaman lainnya dengan bunga rendah sebenarnya tidak dianjurkan. Namun jika ini sudah menjadi alternatif terakhir, sebaiknya Anda perlu memperhatikan hal-hal berikut ini sebelum mengajukan pinjaman untuk biaya pernikahan:
1.Pernikahan Bukan Sekedar Resepsi
Pernikahan bukan hanya sekedar resepsi pernikahan yang berlangsung dalam sehari itu. Anda juga harus memikirkan kebutuhan kehidupan setelah pernikahan. Kebutuhan Anda akan terus bertambah dari hanya memikirkan kebutuhan diri sendiri bertambah memikirkan istri dan anak. Jika sebelum menikah sudah mempunyai hutang untuk biaya pernikahan, berarti Anda harus siap gaji Anda setiap bulan akan terpotong untuk mengangsur cicilan tersebut. Jangan sampai cicilan tersebut mengganggu kondisi financial keluarga Anda. Sebab keretakan hubungan dan pertengkaran suami istri kebanyakan berasal dari kondisi perekonomian keluarga yang tidak sehat. Apabila sering terjadi pertengkaran antara suami istri, maka kehidupan keluarga yang harmonis akan sulit tercapai.
2.Selalu Lakukan Komunikasi dengan Pihak Pasangan
Selalu terbuka dan bicarakan semua dengan kedua orang tua kedua belah pihak. Mereka berhak mengetahui rencana anda dan pasangan kedepannya, sebab sebelum menikah kalian masih anak anak mereka dan tanggung jawab mereka. Barang kali dengan mengetahui masalah kalian, orang tua bisa memberikan solusi lain yang lebih meringankan selain meminjam dana dari bank atau lembaga pembiayaan lainnya. Misalkan dengan membantu menghitungkan kembali dana yang akan dibutuhkan untuk pernikahan agar lebih matang. Siapa tahu setelah dihitung ulang biayanya lebih hemat, kemudian mereka bisa saling membantu untuk menutupi kekurangan dana pernikahan tersebut. Atau mungkin dengan mencarikan pinjaman dana kepada kerabat yang lebih mampu, sehingga bisa mengangsur pinjaman tanpa bunga. Sebisa mungkin menggelar pernikahan tanpa harus mengajukan kredit ke bank.
3. Ketahui Kemampuan Bayar
Yang namanya meminjam pasti harus melunasinya bukan? Karena itu hal ini jangan sampai terlewatkan. Kalau terpaksa meminjam uang untuk biaya nikah, ada baiknya Anda untuk menghitung-hitung dulu berapa kemampuan membayar cicilan setiap bulannya. Jangan sampai meminjam uang secara berlebihan tapi kemampuan bayar tidak ada. Cobalah diskusikan masalah ini dengan pasangan, karena bagaimanapun ketika sudah berkeluarga, beban utang itu akan jatuh kepada Anda berdua.
4. Persiapkan Lebih Matang
Jika Anda mengadakan persiapan pernikahan jauh jauh hari, maka anda tidak perlu lagi mengajukan kredit ke bank untuk dana pernikahan. Anda tinggal menyisihkan gaji anda setiap bulannya untuk biaya pernikahan. Mungkin ini akan menutupi sebagian kebutuhan dana atau bahkan mampu mencukupi seluruh kebutuhan pernikahan anda. Jadi Anda tidak perlu terburu buru mengajukan pinjaman ke bank. Karena bila salah perhitungan dan terburu buru mengajukan pinjaman, bisa jadi kedepannya Anda akan terlambat membayar angsuran. Bila gagal melunasi kewajiban Anda akan masuk daftar hitam BI dan kesulitan untuk mengajukan kredit lainnya, misalnya kredit KPR untuk tempat tinggal Anda dan keluarga anda.
Ketahui Kemampuan Dalam Membayar Angsuran
Setelah mengetahui 4 hal diatas, mungkin anda akan bertanya apakah tidak boleh mengajukan kredit untuk dana pernikahan ? Jawabannya boleh-boleh saja. Tetapi inti dari semuanya adalah pada nomor 3, di mana Anda harus tahu batasan kemampuan anda dalam mengangsur. Ingat, menikah memang bukan hanya mampu secara jasmani dan rohani, tetapi juga secara finansial. Anda harus memikirkannya secara matang, jika perlu berdiskusi dengan teman teman yang sudah menikah dan mempunyai anak untuk mengetahui gambaran setelah menikah.
Sebab kebutuhan Anda tidak hanya sebatas pada waktu pernikahan itu saja, tetapi ada kebutuhan lainnya yang lebih besar setelah pernikahan. Mulai kebutuhan belanja bulanan, istri, anak, rumah, sekolah dan kebutuhan kebutuhan lainnya yang tidak terduga. Namun Anda tidak boleh bingung, setelah anda mantap menikah dengan perhitungan yang matang, semua pasti ada jalan keluarnya. Semoga Anda mengambil jalan terbaik.
Baca juga artikel Cermati lainnya:
Berita Terkait
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
PSM Kalah dari Persib Bandung, Tomas Trucha Bangga dengan Penampilan Pemainnya
-
Hasil Liga Inggris: Tekuk Nottingham, Manchester City Geser Arsenal dari Puncak Klasemen
-
Dirumorkan Dibidik Persija Jakarta, Ezra Walian Menggila di Persik Kediri
-
Hasil dan Klasemen BRI Super League: Hajar PSM Makassar, Persib Bandung Kokoh di Puncak
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga