Suara.com - Pemerintah menyerap dana Rp9 triliun dari lelang lima seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam APBN. Total penawaran yang masuk mencapai Rp11,1 triliun.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuanga menyebutkan hasil lelang yang dilakukan pada Selasa (13/10/2015) kemarin memenuhi jumlah indikatif yang ditetapkan sebelumnya Rp8 triliun.
Dari lelang tersebut, jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN03160115 mencapai Rp0,6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,23231 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Januari 2016 ini mencapai Rp1,001 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi ini mencapai 5,85 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,25 persen.
Untuk seri SPN12161015, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,38077 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2016 ini mencapai Rp1,58 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi ini mencapai 7,0 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,0 persen.
Untuk seri FR0053, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,48327 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juli 2021 ini mencapai Rp1,81 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 8,4 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,95 persen.
Untuk seri FR0056, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,54727 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 September 2026 ini mencapai Rp4,62 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 8,44 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,95 persen.
Untuk seri FR0072, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,86558 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2036 ini mencapai Rp2,17 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 8,8 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 10,12 persen. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Hunian Mewah Bakal Dibangun di Sawangan, Harganya Rp 3,5 Miliar
-
Waspada! Kenali Ciri-ciri Penipuan Produk Emas Logam Mulia Secara Online
-
BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Sungai sebagai Sumber Kehidupan
-
Warga Jakarta Telantarkan Jenazah Pejabat Pajak di Pinggir Jalan, Tolak Gotong ke Makam
-
Purbaya: Jadi Menkeu Ternyata Beda Jauh dari Ketua LPS, 'Salah Ngomong Langsung Dipelintir'
-
Pegadaian Hadirkan Safari Dakwah Bersama KH Abdullah Gymnastiar untuk Perkuat Nilai Spiritual
-
Jejak Karier Sri Mulyani Sebelum Jadi Menkeu: Pantas Dicintai Investor Global
-
Daftar Pemegang Saham Terbesar PT Merdeka Gold Resource Tbk
-
Rupiah Ambruk Usai Pelantikan Menkeu Baru, Begini Strategi Obat Kuat dari BI
-
Peduli Pendidikan Rakyat, Pegadaian Berikan Beasiswa Bagi Pengelola Bank Sampah di Seluruh Indonesia