Suara.com - PT. Pertamina (Persero) mengumumkan pada periode Januari hingga September 2015 laba bersih mereka menurun sekitar 42 persen atau 914 juta dolar AS jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014. Penurunan disebabkan harga minyak dunia yang mengalami penurunan dari 60 dolar AS per barell menjadi 50 dolar AS per barel.
"Jadi kalau di total dari Januari sampai September laba Pertamina 2015 itu mencapai 31,99 miliar dolar AS. Kalau kaurtal III 2015 itu sebesar 10,21 miliar dolar AS. Kalau dibandingkan tahun lalu, dari Januari sampai September labanya itu 55,17 miliar dolar AS," kata Direktur Keuangan PT. Pertamina Arief Budiman dalam konferensi pers di kantor Pertamina, Jakarta Pusat, Kamis (22/10/2015).
Meski mengalami penurunan sekitar 42 persen, menurutnya, angkanya tidak terlalu jauh. Hal tersebut lantaran Pertamina belum membayar interest depresiasi.
"Kita lihat rata-rata di tahun ini di triwulan tiga, kita mendapat 1,23 miliar dolar AS. Jadi sebetulnya kalau dibandingkan, ada penurunan sedikit tiga triwulan di tahun ini totalnya 3,56 miliar dolar AS. Tahun lalu 4,82 miliar dolar AS. Jadi turunnya sedikit sebetulnya," katanya.
Ia juga menjelaskan penyebab lain dari penurunan laba Pertamina ialah faktor depresiasi mata uang yang membuat beban interest Pertamina meningkat.
"Sementara dari laba bersih, karena ada faktor depresiasi dan lain-lain dan juga beban interest tahun ini di triwulan tiga kita 914 miliar dolar AS. Year to datenya kurang lebih 914 juta dolar AS. Tahun lalu year to date di triwulan ke tiga, 1,73 miliar dolar AS," kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar