Suara.com - Kredit Usaha Rakyat (KUR) diyakini dapat tersalur hingga Rp30 triliun hingga tutup tahun ini meskipun sampai Oktober 2015 baru terserap Rp8,5 triliun.
"Realisasi KUR sampai akhir Oktober 2015 sangat agresif, sudah mencapai Rp8,5 triliun," kata Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Braman Setyo, di Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Braman meyakini angka Rp30 triliun akan tercapai mengingat saat ini serapannya sangat agresif bahkan mencapai rata-rata Rp200 miliar sehari.
Pihaknya mencatat realisasi KUR sampai akhir Oktober 2015 mencapai Rp8,5 triliun terdiri dari BRI Rp6,9 triliun dengan debitur sebanyak 419.012 orang, Bank Mandiri Rp878 miliar dengan jumlah debitur 22.558 orang, dan BNI Rp726 miliar dengan debitur 3.270 orang.
"Pada prinsipnya penyaluran KUR sampai akhir bulan ini sangat agresif, sudah mencapai Rp8,5 triliun dengan debitur 434.840," katanya.
Menurut dia, relaksasi 14 poin yang dilakukan komite kebijakan untuk memudahkan penyaluran KUR akan mendorong semakin cepatnya target Rp30 triliun tercapai.
Pihaknya sendiri melaksanakan rapat sosialisasi dan koordinasi skema KUR salah satunya di Bandung, Jawa Barat.
Selain itu pihaknya juga terus memonitor gerak cepat perbankan penyalur KUR untuk memenuhi target penyaluran.
Sementara subsidi bunga dari APBN tahun ini disiapkan Rp596 miliar dari target penyaluran KUR Rp30 triliun dengan rincian subsidi bunga meliputi KUR mikro tujuh persen, KUR ritel tiga persen, KUR TKI 12 persen termasuk lima persen "collection fee".
Rencananya subsidi bunga tahun depan akan mencapai Rp10,5 triliun dengan total target penyaluran Rp100 triliun hingga Rp120 triliun.
"Harapan saya tahun depan agar bank penyalur lebih banyak lagi dari sekarang. Tentunya OJK harus mengevaluasi kesehatan bank-bank BUMN maupun bank swasta lainnya sehingga makin banyak bank yang terlibat akses pembiayaan ke UKM," katanya. (Antara)
Berita Terkait
- 
            
              Fundamental Kuat dan Prospektif, BRI Siapkan Buyback Saham
 - 
            
              Dukung FLOII Expo 2025, BRI Dorong Ekosistem Hortikultura Indonesia ke Pasar Global
 - 
            
              BRI Cetak Laba Rp41,2 Triliun, Perkuat Peran Strategis Dorong Ekonomi Kerakyatan
 - 
            
              Sektor Produksi Jadi Penopang, BRI Salurkan KUR Rp130,2 Triliun hingga September 2025
 - 
            
              BRI Perkuat Ekonomi Rakyat Lewat Akad Massal KUR dan Kredit Perumahan
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
 - 
            
              Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
 - 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD