Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2015 mencapai 6,18 persen atau meningkat dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar 5,94 persen.
"Dalam setahun terakhir, tingkat pengangguran terbuka meningkat dan jumlah penganggur bertambah sebanyak 320 ribu jiwa," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (5/11/2015).
Dengan demikian, pada periode Agustus 2015 jumlah pengangguran terbuka mencapai 7,56 juta orang atau lebih tinggi dibandingkan jumlah pengangguran terbuka pada periode Agustus 2014 yang tercatat 7,24 juta orang.
Suhariyanto mengatakan dua alasan yang menjadi penyebab peningkatan tingkat pengangguran terbuka dalam setahun terakhir adalah adanya pemutusan hubungan kerja serta daya serap yang menurun karena peningkatan jumlah angkatan kerja.
"Kebanyakan industri yang mengalami PHK, yang tergantung dengan impor. Karena terjadi penghematan ongkos produksi, akibat nilai tukar naik, maka ada pengurangan tenaga kerja. Upaya untuk menjaga, dengan menurunkan harga energi sudah bagus," ujarnya.
Berdasarkan klasifikasi pendidikan, maka tingkat pengangguran terbuka tertinggi dialami para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan yaitu hingga 12,65 persen, diikuti Sekolah Menengah Atas sebesar 10,32 persen.
"Sekolah kejuruan ini lulusannya adalah spesialis. Ketika lapangan pekerjaan sesuai dengan keahliannya tidak ada, maka dia sulit untuk mencari kerja ke sektor lain, karena memang lulusannya tidak fleksibel," kata Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS Razali Ritonga.
Secara keseluruhan, BPS mencatat jumlah angkatan kerja pada Agustus 2015 mencapai 122,4 juta orang atau meningkat 510 ribu dibandingkan periode Agustus 2014 yang tercatat sebanyak 121,87 juta orang.
Jumlah penduduk bekerja juga tercatat adanya peningkatan pada Agustus 2015 yaitu sebesar 114,8 juta orang atau bertambah 190 ribu orang dibandingkan keadaan Agustus 2014 yang mencapai 114,63 juta orang.
Struktur lapangan pekerjaan hingga Agustus 2015 tidak mengalami perubahan, yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan, sektor jasa kemasyarakatan dan sektor industri. Empat sektor tersebut menjadi penyumbang tenaga kerja terbanyak di Indonesia.
Bila dibandingkan pada Agustus 2014, maka peningkatan penduduk bekerja terjadi pada sektor konstruksi 930 ribu orang (12,77 persen), sektor perdagangan 850 ribu orang (3,42 persen) dan sektor keuangan 240 ribu orang (7,92 persen).
"Sementara, berdasarkan status pekerjaan, pada Agustus 2015, sebanyak 48,5 juta orang atau 42,24 persen bekerja pada kegiatan formal dan 66,3 juta orang atau 57,76 persen bekerja pada kegiatan formal," kata Razali. (Antara)
BACA JUGA:
Valentino Rossi: Saya Menyesal
Studi: Anak dari Keluarga Agamis Lebih Kikir
Berita Terkait
-
Lewat 'Kebun Mama', Ratusan Perempuan Komunitas di NTT Gerakkan Ketahanan Pangan Lokal
-
Batam Berupaya Tingkatkan Kualitas SDM dan Tekan Angka Pengangguran
-
Ekonomi Melonjak, BP Batam Siapkan Strategi Kurangi Pengangguran
-
Kenaikan Harga Emas Mulai Rasuki Inflasi RI
-
KPK Periksa Mantan Dirjen Kemenaker Maruli Hasoloan Terkait Kasus RPTKA
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar