Suara.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (2/12/2015) ditutup melemah sebesar 11,80 poin seiring dengan pelaku pasar asing yang kembali melakukan aksi beli.
IHSG BEI ditutup melemah sebesar 11,80 poin atau 0,26 persen menjadi 4.545,86. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 0,65 poin (0,08 persen) menjadi 784,98.
"IHSG bergerak melemah seiring dengan pelaku pasar saham asing yang kembali melakukan aksi lepas menjelang rencana bank sentral Amerika Serikat (the Fed) untuk menaikan suku bunga acuannya," kata analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Rabu (2/12/2015).
Tercatat, dalam data perdagangan saham di BEI tercatat, pelaku pasar saham asing mencatatkan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp362,20 miliar pada Rabu (2/12) ini.
Di sisi lain, William Surya Wijaya menambahkan bahwa pelaku pasar saham juga sedang menanti beberapa data ekonomi domestik yang sedianya akan diumumkan pada pertengahan bulan Desember ini mengenai neraca perdagangan Indonesia periode November 2015.
"Saat ini pelaku pasar cenderung 'wait and see' dan cukup berhati-hati mengambil posisi, sentimen yang akan muncul baik dari eksternal dan dalam negeri akan menentukan laju IHSG BEI ke depannya," katanya.
Sementara itu, analis Reliance Securities Lanjar Nafi menambahkan bahwa saham sektor properti dan infrastruktur yang bergerak menguat seiring dengan spekulasi investor mengenai pemotongan pajak investasi real estate oleh pemerintah belum mampu menopang IHSG BEI untuk bergerak di area positif.
"Pada bulan Desember ini investor asing masih melakukan aksi jual," kata Lanjar Nafi.
Secara teknikal, lanjut dia, IHSG juga masih berada dalam fase konsolidasi sehingga diperkirakan pergerakan IHSG BEI akan kembali bergerak bervariasi di kisaran 4.483-4.600 poin pada perdagangan besok (Kamis, 3/12).
Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 233.058 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,47 miliar lembar saham senilai Rp3,18 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 129 saham, turun 146 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 91 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng naik 98,34 poin (0,44 persen) menjadi 22.479,69, indeks Nikkei turun 74,27 poin (0,37 persen) ke level 19.938,13, dan Straits Times menguat 13,38 poin (0,47 persen) ke posisi 2.883,64. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur