Suara.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (3/12/2015) ditutup melemah sebesar 8,48 poin seiring dengan pelaku pasar saham asing yang kembali melakukan aksi lepas saham.
IHSG BEI ditutup melemah sebesar 8,48 poin atau 0,19 persen menjadi 4.537,38. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 1,15 poin (0,15 persen) menjadi 783,83.
"Pelaku pasar saham asing yang kembali melakukan aksi lepas menjadi salah satu pemicu bagi laju indeks BEI bergerak ke area negatif," kata Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta.
Menurut dia, pelaku pasar asing cenderung keluar dari pasar saham domestik karena harga komoditas dunia saat ini masih dalam tren penurunan, dengan harga komoditas yang menurun maka kinerja perusahaan-perusahaan yang tercatat di BEI diproyeksikan kembali terpengaruh.
"Situasi itu yang mendorong pelaku pasar saham asing kembali melakukan aksi jual," katanya.
Tercatat, dalam data perdagangan saham di BEI tercatat, pelaku pasar saham asing mencatatkan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp395,318 miliar pada Kamis (3/12) ini.
Di sisi lain, lanjut dia, kondisi nilai tukar rupiah yang kembali mengalami depresiasi terhadap dolar AS ditambah laju bursa global yang bervariasi cenderung melemah menambah sentimen negatif bagi laju IHSG.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa potensi IHSG BEI berbalik arah ke area positif cukup terbuka jika data ekonomi dalam negeri yang sedianya akan dirilis pada pertengahan bulan Desember ini mengenai neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus.
Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 188.914 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,18 miliar lembar saham senilai Rp2,83 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 88 saham, turun 183 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 89 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 62,68 poin (0,28 persen) menjadi 22.417,01, indeks Nikkei naik 1,77 poin (0,01 persen) ke level 19.939,90, dan Straits Times menguat 0,25 poin (0,01 persen) ke posisi 2.883,89. (Antara)
Berita Terkait
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Saham AS Jeblok, Bitcoin Anjlok ke Level Terendah 7 Bulan!
-
IHSG Lesu Imbas Sentimen Global, Apa Saja Saham yang Top Gainers Hari Ini
-
Apa Benar Emiten Properti DADA Berkantor Dekat Warung Kelontong? Manajemen Beri Pembelaan
-
Menkeu Purbaya: Mana Pemain Saham Gorengan yang Sudah Ditangkap?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Amartha Salurkan Modal Rp30 Triliun ke 3 Juta UMKM di Pelosok
-
Indonesia akan Ekspor Sarung Tangan Medis dengan Potensi Investasi Rp 200 Miliar
-
Permudah Kebutuhan Transaksi Warga, AgenBRILink di Riau Ini Hadirkan Layanan Jemput Bola
-
Dominasi Transaksi Digital, Bank Mandiri Dinobatkan sebagai Indonesias Best Transaction Bank 2025
-
Rahasia George Santos Serap 10.000 Lapangan Kerja Hingga Diganjar Anugerah Penggerak Nusantara
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis