Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal OJK, Fahri Hilmi mengakui bahwa penerapan Dana Investasi Real Estate berbetuk Kontrak Investasi Kolektif (DIRE-KIK) di Indonesia masih sangat minim, hal ini lantaran biaya pajak yang besar masih harus ditanggung oleh peruaahaan properti. Hal inilah yang membuat perusahaan properti enggan untuk menerbitka KIK DIRE.
"Memang salah satu kendala penerapan KIK DIRE ini terkait masalah pajak. Memang cost pajaknya masih terbilang cukup besar. Makanya banyak perusahaan properti di indonesia lebih memilih berinvestasi di Singapura," kata Fahri saat ditemui dalam acara Sosialisasi KIK DIRE di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Senin (14/12/2015).
Oleh sebab itu, guna menggairahkan perusaahan properti untuk berinvestasi di Indonesia dan menarik Dana Investasi Real Estate berbetuk Kontrak Investasi Kolektif (DIRE-KIK) di Singapura sekitar Rp30 triliun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong pemerintah untuk merevisi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terkait insentif pajak.
Fahri mengatakan, saat ini pihaknya tengah mendiskusikan rencana pemberian insentif pajak yang lebih kompetitif kepada perusahaan penerbit KIK-DIRE (Real Estate Investment Trust/REIT).
"Kami akan berupaya menarik kembali dana yang diinvestasikan di Singapura yang mencapai 30 miliar dolar AS. Padahal project-nya atau asetnya berupa properti ada di Indonesia," tegasnya.
Fahri menilai, sejauh ini insentif perpajakan untuk mendorong investasi di bidang real estate yang telah diberikan Kementerian Keuangan, belum mampu untuk bersaing dengan instrumen REIT di negara lain. "Kami berharap ada revisi PMK 200 Tahun 2015," katanya.
Sebelumnya, pemerintah telah memberikan insentif perpajakan melalui penerbitan PMK No.200/PMK.03/2015 tentang Perlakuan Perpajakan Bagi Wajib Pajak dan Pengusaha Kena Pajak yang Menggunakan Skema KIK Tertentu dalam Rangka Pendalaman Sektor Keuangan.
Namun , Fahri menilai insentif perpajakan dalam PMK tersebut belum kompetitif, sehingga perusahaan masih enggan menerbitkan KIK-DIRE di pasar modal dalam negeri. "Saat ini hanya ada satu KIK-DIRE di Bursa Efek Indonesia (Ciptadana Properti Ritel Indonesia/XCID)," ujarnya.
Dengan demikian, jelas dia, OJK berinisiatif untuk menghilangkan kendala terkait insentif perpajakan dalam penerbitan KIK-DIRE dengan mendorong pemerintah untuk merevisi PMK200. "Kami berharap ada tingkat pengembalian yang menarik bagi investor. Jadi kami sedang membicarakan dengan pemerintah agar angka-angkanya lebih kompetitif," katanya.
Berita Terkait
-
PANI Laporkan Proyek Ambisius Berkapasitas 104 Ribu Orang
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
OJK Catat Sektor Perbankan Tetap Sehat, NPL Minim dan CAR Kuat
-
Kasus Fraud Maybank, OJK: Ini Masalah Serius!
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Meski Kinerja Ekspor Moncer, Industri Hasil Tembakau Dapat Tantangan dari Rokok Ilegal
-
Pengusaha Ungkap Ternyata Ada Industri yang Sulit Rekrut Tenaga Kerja RI
-
Harga Emas Turun Lagi: Galeri 24 dan UBS Kompak Melemah di Pegadaian
-
PANI Laporkan Proyek Ambisius Berkapasitas 104 Ribu Orang
-
Komisaris Utama PHE Lapor LHKPN, Harta Kekayaan Tembus Rp3,08 Triliun
-
BREN Jadi 'Largest Addition' di MSCI, Apa Artinya Bagi Investor Indonesia?
-
Sentimen Positif Pasar Modal Sejak Purbaya Jadi Menkeu: IHSG 6 Kali Cetak Rekor All Time High!
-
3 Rekomendasi Lokasi Rumah di Bogor untuk Kisaran Harga Mulai 400 Jutaan
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi