Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menyebut sedikitnya lima pilar yang dapat dijadikan pedoman untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara poros maritim.
"Pertama membangun budaya maritim. Budaya maritim adalah menyadarkan masyarakat Indonesia untuk kembali pada semboyan masa lalu, yaitu di laut kita jaya dan nenek moyang kita adalah orang pelaut," kata Rizal di acara Seminar Nasional TNI AL 2015 di Balai Samudera Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (15/12/2015).
Kedua, membangun sumber daya laut lewat industri pelayaran dengan nelayan sebagai pilar. Dalam pilar kedua, pemerintah akan membeli lima ribu kapal ukuran sedang dalam lima tahun mendatang.
Selain itu, pemerintah meningkatkan penindakan terhadap para pencurian hasil laut karena shock therapy berupa penenggelaman kapal ilegal belum benar-benar membuat jera.
Ketiga, pembangunan infrastuktur dan konektifitas antarpulau. Satu tahun terakhir, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah membangun berbagai infrastuktur untuk mempercepat konektifitas antardaerah.
Keempat, diplomasi maritim digalakkan dan ditingkatkan. Satu tahun terakhir ini semua pihak sudah menjalankan tugas masing-masing dalam peningkatan diplomasi tersebut.
Kelima, memperkuat pertahanan maritim dengan memperkuat kekuatan TNI AL.
"TNI AL ini tulang punggung kita untuk mewujudkan poros maritim. Makanya kita dorong agar mereka mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan armada-armada TNI AL untuk mengamankan laut Indonesia lebih baik lagi," kata dia.
Menurut Rizal kalau lima pilar tersebut dapat berjalan dengan baik, dalam lima tahun ke depan, Indonesia bisa mewujudkan cita-cita menjadi poros maritim dunia.
"Sekarang saja perlahan-lahan sudah mulai kelihatan. Kalau dijalankan terus poros maritim bukan hal yang mustahil dapat terwujud," kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global
-
Menkeu Purbaya Minta Kepala BGN Jelaskan ke Publik soal Rendahnya Serapan Anggaran MBG
-
7 Pekerja Masih Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport, ESDM Sebut Butuh Waktu 30 Jam